أنشرها:

JAKARTA - Ingin menambah umur hingga 11 tahun? Anda tidak perlu menjalani rutinitas kebugaran yang rumit setiap hari. Menurut para peneliti dari Australia, Anda hanya cukup berjalan kaki panjang secara rutin.

Penelitian terbaru menemukan orang yang berjalan kaki selama 111 menit per hari, rata-rata dapat hidup 11 tahun lebih lama dibandingkan mereka yang sangat jarang berjalan kaki.

Para ahli telah memperingatkan selama bertahun-tahun bahwa terlalu lama duduk atau tidak bergerak dapat meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan, seperti peningkatan berat badan, diabetes tipe 2, kanker, hingga berujung pada kematian dini.

Peneliti dari Griffith University di Queensland, Australia, menyarankan agar orang-orang berusaha mencapai waktu berjalan kaki setiap hari. Hal ini diungkapkan oleh Dr. Lennert Veerman, seorang profesor kesehatan masyarakat di Griffith University dan salah satu penulis studi ini.

"Saya terkejut menemukan bahwa hilangnya tahun-tahun kehidupan sebagian besar, karena rendahnya aktivitas fisik yang rendah. Hal ini bisa setara dengan kerugian yang disebabkan oleh merokok dan tekanan darah tinggi," ujar Lennert, dikutip VOI dari laman Daily Mail.

Penelitian ini melibatkan lebih dari 36.000 orang dewasa di AS berusia 40 tahun ke atas. Data aktivitas fisik mereka dikumpulkan melalui pelacak kesehatan yang dipakai setidaknya selama 10 jam, dalam rentang waktu empat hari atau lebih.

Para peneliti menerjemahkan semua bentuk latihan sedang hingga berat ke dalam hitungan menit berjalan kaki, untuk memudahkan perbandingan antara kelompok.

Data ini kemudian dibandingkan dengan data kematian pada 2017 yang tercatat oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC). Hal ini untuk membantu memprediksi berapa banyak orang yang akan bertahan hidup di tahun-tahun mendatang, berdasarkan tingkat aktivitas mereka.

Hasil penelitian menunjukkan kelompok yang paling tidak aktif melakukan aktivitas setara dengan 50 menit berjalan kaki per hari. Kelompok berikutnya berjalan selama sekitar 80 menit.

Sementara kelompok ketiga mencatatkan waktu berjalan sekitar 110 menit. Kelompok teraktif tercatat berjalan kaki selama 160 menit, hampir tiga jam selama setiap hari.

Peneliti menemukan bahwa jika seseorang termasuk dalam kelompok yang paling tidak aktif, harapan hidup mereka akan berkurang hingga 5,8 tahun, dari sekitar 78 tahun menjadi 73 tahun. Sebaliknya, jika semua orang Amerika berusia 40 tahun ke atas beraktivitas seperti kelompok teratas, harapan hidup mereka bisa mencapai 84 tahun, alami peningkatan 5,3 tahun.

Oleh karena itu, jika kelompok yang paling tidak aktif menambahkan 111 menit aktivitas berjalan kaki setiap hari, mereka bisa memperpanjang hidupnya hingga 11 tahun.

Dalam artikel yang diterbitkan di British Journal of Sports Medicine, para peneliti mengatakan, "Temuan kami menunjukkan bahwa aktivitas fisik memberikan manfaat kesehatan yang jauh lebih besar daripada yang diperkirakan sebelumnya."

Mereka mengakui bahwa penelitian ini hanya bersifat observasional dan tidak bisa membuktikan secara langsung mengapa berjalan kaki lebih lama dapat meningkatkan harapan hidup.

"Langkah-langkah infrastruktur yang mendorong transportasi aktif, lingkungan yang ramah pejalan kaki, serta ruang hijau mungkin menjadi pendekatan yang menjanjikan untuk meningkatkan aktivitas fisik serta harapan hidup sehat pada tingkat populasi," tuturnya.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan agar orang dewasa melakukan minimal 150 menit olahraga dengan intensitas sedang atau 75 menit olahraga dengan intensitas tinggi.

Perilaku sedentary, yakni aktivitas orang-orang yang menghabiskan waktu bekerja di depan meja, kemudian duduk di kereta atau mobil untuk pulang, lalu duduk di depan TV dapat menyebabkan ribuan kematian setiap tahun.

WHO juga memperkirakan bahwa kematian akibat kurangnya aktivitas fisik di seluruh dunia mencapai sekitar 2 juta per tahun. Hal ini menjadikannya salah satu penyebab utama kematian dan kecacatan global.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)