أنشرها:

JAKARTA - Penggunaan sistem pembayaran quick response code Indonesian standard (QRIS) masih didominasi oleh para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Dari 30 juta merchant yang menggunakan QRIS, 95% di antaranya adalah UMKM.

Kepala Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen Bank Indonesia Anastuty Kusumowardhani mengatakan, BI telah meluncurkan berbagai program. Salah satu program utama adalah mendorong UMKM untuk go digital dan go global.

"Dengan laporan keuangan yang baik, UMKM akan lebih mudah mendapatkan akses ke pembiayaan dari perbankan maupun lembaga keuangan," ucapnya dalam Festival Ekonomi Keuangan Digital (FEKDI) di Jakarta, Sabtu kemarin.

Menurut data Bank Indonesia, transaksi QRIS pada kuartal II 2024 tumbuh 226,54% secara tahunan, dengan jumlah pengguna mencapai 50,50 juta dan jumlah merchant sebanyak 32,71 juta. Dari jumlah tersebut, sebanyak 30,2 juta di antaranya merupakan merchant UMKM.

Data BI pada Juli 2024 menyebut,  nominal transaksi merchant UMKM pengguna QRIS telah mencapai Rp 32,86 triliun pada 2024.

Selain memperkenalkan QRIS sebagai salah satu sistem pembayaran, BI juga telah meluncurkan Sistem Informasi Aplikasi Pencatatan Informasi Keuangan (SIAPIK) untuk membantu UMKM dalam membuat laporan keuangan yang terstruktur.

Dengan laporan keuangan yang baik, UMKM akan lebih mudah mendapatkan akses ke pembiayaan dari perbankan maupun lembaga keuangan.

Sementara, untuk mendorong UMKM go global, Anastuty menyebut bahwa BI telah menerbitkan buku pedoman modul pengembangan ekspor guna membantu para pelaku UMKM memahami persyaratan ekspor di berbagai negara.

Selain itu, BI juga bekerja sama dengan kantor perwakilan BI di luar negeri, KBRI dan KJRI, serta kementerian terkait membuka ruang promosi bagi produk-produk UMKM di pasar luar negeri.

“Setiap tahun kami ikut beberapa event untuk meningkatkan ekspor (UMKM). Bahkan, saat ini kami sudah mempunyai pameran permanen di luar negeri,” katanya.

Salah satu contoh pameran tersebut adalah Indonesia House of Beans yang memamerkan kopi Indonesia di beberapa negara, seperti Malaysia, Singapura, Jepang, dan Amerika Serikat.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)