JAKARTA - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mewanti-wanti para pengusaha untuk tidak melakukan kecurangan dalam berbisnis. Dia menilai, kecurangan yang dilakukan justru bisa membuat usaha tidak maju.
Pesan tersebut disampaikan Mendag pada peringatan Hari Konsumen Nasional (Harkonnas) yang digelar di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu, 23 April.
“Tapi secara teori kan, sebetulnya para pengusaha kalau curang itu ya enggak maju,” katanya di Jakarta, Rabu, 23 April.
“Kalau semakin bagus produknya, semakin berkualitas, semakin bagus pelayanannya, semakin tinggi kepuasan konsumen maka usahanya akan semakin maju,” sambungnya.
Pria yang akrab disapa Zulhas ini mengatakan kepuasan pelanggan menjadi salah satu penentu keberlanjutan usaha. Termasuk dalam perdagangan internasional seperti ekspor-impor.
Karena itu, Zulhas mengingatkan agar pengusaha tidak berbuat curang. Namun, bertindak jujur. Salah satunya dengan meningkatkan kualitas dari produk atau layanan yang diberikan kepada konsumen.
Dia pun menyinggu soal kecurangan yang terjadi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Dimana takaran pengisian BBM dikurangi sehingga merugikan konsumen. Alhasil, SPBU tersebut ditutup.
“Saya juga dulu pengusaha kan. Jadi kalau pelayanan, produknya, apalagi sengaja merugikan konsumen itu biasanya tidak bertahan lama,” katanya.
“Seperti baru-baru ini ada pom bensin yang ngurangi ukurannya, kita isi 30 liter, 25 liter sudah angkanya sudah 30, padahal isinya baru 25 liter. Nah yang begitu biasanya membunuh usaha sendiro karena cepat atau lambat orang akan tahu,” sambungnya.
Di hadapan pengusaha, Zulhas lagi-lagi menekankan bahwa praktik kecurangan hanya akan membawa citra buruk bagi perusahaan.
“Tentu itu akan memberikan citra buruk kepada pengusahanya. Jadi pengusaha saya berharap berlomba-lomba untuk memberikan pelayanan dan produk-produk yang sesuai dengan standar sehingga akan melanggengkan usahanya memajukan usahanya,” ucapnya.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)