JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengaku heran dengan munculnya isu penghapusan pelanggan listrik 450 VA.
Kata dia, tidak pernah ada pembahasan mengenai hal tersebut di Komisi VI DPR.
Hal ini disampaikan Erick dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR, di Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu, 21 September.
"Ketika ada isu penghapusan 450 VA, kami dari Kementerian BUMN juga bertanya-tanya di Komisi VI kita tidak pernah membahas ini dan saya yakinkan itu," kata Erick.
Apalagi, lanjut Erick, Komisi VI sebagai mitra kerja Kementerian BUMN justru mendorong agar adanya perbaikan di tubuh PLN secara menyeluruh.
Menurut dia, isu penghapusan daya listrik 450 VA bertentangan dengan hal tersebut.
"Dan saya yakin tidak mungkin dari Komisi VI mendorong suatu perbaikan PLN secara menyeluruh, tetapi mengurangi daripada pelayanan masyarakatnya. Ini konteks yang saya rasa tidak sesuai," jelasnya.
Kata Erick, sebagai perusahaan pelat merah, PLN akan berpihak kepada masyarakat.
Karena itu, menurut dia, layanan kepada konsumen menjadi prioritas utama perusahaan.
"Mengenai 450 VA tidak ada sama sekali strategi penghapusan, sama sekali (tidak ada)," tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, pemerintah kembali menegaskan isu liar yang berkembang.
Tidak ada rencana menghapus dan tidak mengalihkan golongan pelanggan listrik dengan daya 450 Volt Ampere (VA).
Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa pemerintah tidak menghapuskan dan tidak mengalihkan golongan pelanggan listrik dengan daya 450 Volt Ampere (VA).
Jokowi berharap masyarakat tidak perlu merasa resah akan hal tersebut.
"Tidak ada, tidak ada penghapusan untuk yang 450 (VA), tidak ada juga perubahan dari 450 ke 900 (VA), tidak ada," jelas Presiden dalam keterangannya kepada jurnalis di Gerbang Tol Gabus, Bekasi, Jawa Barat, Selasa 20 September.
اقرأ أيضا:
Jokowi kembali menegaskan, pemerintah tidak pernah berencana untuk membuat peraturan mengenai hal tersebut.
Bahkan, subsidi pemerintah untuk masyarakat pengguna daya listrik 450 VA masih tetap diberikan.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)