Efek Samping Peradangan Otot Jantung, Swedia Hentikan Pemberian Vaksin Moderna ke Warga Kelahiran 1991 ke Atas
JAKARTA - Swedia akan menghentikan penggunaan vaksin COVID-19 Moderna bagi warga kelahiran 1991 ke atas. Penghentian ini setelah muncul laporan soal potensi efek samping yang langka seperti miokarditis (peradangan pada otot jantung).
Badan kesehatan Swedia mengatakan, dari data menunjukkan bahwa peningkatan miokarditis dan perikarditis (peradangan pada selaput pembungkus jantung) di kalangan muda dan dewasa muda penerima vaksin.
"Hubungannya sangat kentara ketika dikaitkan dengan vaksin Spikevax Moderna, terlebih setelah dosis kedua," kata badan kesehatan melalui pernyataan resmi dilansir dari Reuters via Antara, Kamis, 6 Oktober malam.
Badan kesehatan itu menyebutkan bahwa sebagai gantinya kini mereka merekomendasikan vaksin Comirnaty dari Pfizer/Biontech.
Baca juga:
- Kepalanya Dihargai Al-Qaeda Rp1,4 Miliar, Lars Vilks, Kartunis Penggambar Nabi Muhammad Tewas Kecelakaan Mobil
- Menko Airlangga Apresisasi Antusiasme Warga Kota Ambon Datang ke Tempat Vaksinasi
- Tunjuk Suhail Shaheen Sebagai Duta Besar Afghanistan untuk PBB, Taliban Siap Memulai Pembicaraan Internasional
- Putus Sekolah, 6 Anak di Rejang Lebong Bengkulu Alih Profesi jadi Kurir Narkoba
Orang-orang kelahiran 1991 ke atas yang menerima dosis pertama Moderna, sekitar 81.000 orang, tidak akan diberi dosis kedua dengan vaksin yang sama, kata lembaga tersebut.
Awal pekan ini, badan kesehatan Swedia mengatakan orang-orang berusia 12-15 tahun hanya akan mendapatkan suntikan Pfizer/Biontech.
Badan Pengawas Obat Eropa (EMA) pada Mei menyetujui penggunaan vaksin Comirnaty, sedangkan vaksin Spikevax pada Juli diizinkan penggunaannya pada anak berusia 12 tahun ke atas.