Ganjar Pranowo: Difabel Butuh Kesetaraan Bukan Dikasihani
SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan para penyandang disabilitas membutuhkan kesetaraan dari berbagai pihak, bukan dikasihani karena kondisi fisik dari yang bersangkutan.
"Ketika saya sering berkomunikasi dengan kawan-kawan disabilitas, satu hal yang membanggakan adalah mereka tidak butuh dikasihani, mereka hanya butuh setara, mereka hanya butuh akses yang sama, itulah tugas pemerintah untuk itu," kata Ganjar saat menyampaikan sambutan secara daring pada "Konferensi Nasional: Sebuah Inisiatif Ketenagakerjaan dan Kewirausahaan Inkusif" di Semarang dikutip Antara, Rabu, 6 Oktober.
Ganjar Pranowo mengaku terus mengumpulkan masukan dari para penyandang disabilitas agar yang bersangkutan dapat bekerja di berbagai bidang sesuai dengan jenis disabilitasnya.
Ganjar mencontohkan, difabel netra memiliki potensi yang bagus yakni dalam konteks komunikasi dan daya ingat.
"Mereka ini sebenarnya menjadi petugas di 'call center' oke, mereka bisa kerja kok di situ, gak kalah sama yang lain, menjadi penulis konten, penyiar radio, telemarketing, petugas administrasi, analis keuangan, akuntan itu mereka bisa kerjakan, dan tidak kalah dengan yang lain," ujarnya.
Contoh lainnya, lanjut Ganjar, difabel fisik mempunyai kelebihan secara sensorik dan terampil sehingga mereka dapat ditempatkan pada pekerjaan yang hanya perlu pelatihan.
Baca juga:
Ganjar mengaku merasa malu dan bersalahvsebab menyadari masih banyak perkantoran di lingkungan Pemprov Jateng yang belum terlalu ramah untuk penyandang disabilitas.
"Ini butuh teknologi dan pengetahuan bahwa mereka kerja di mana pun oke. sesuai dengan kondisi masing-masing. Kesetaraannya, aksesabilitasnya itu mesti diberikan," kata Ganjar.
Dari konferensi ini, Ganjar berharap pihaknya dapat menerima rekomendasi, baik dari sisi regulasi, administrasi hingga politik anggaran.
"Dalam hal politik anggaran seperti kami, sebagai gubernur, pemerintah daerah apa yang bisa kita bantu pada kawan-kawan ini," ujarnya.