PLN Bawa Kabar Gembira, Proyek Kabel Listrik Bawah Laut Sumatera-Bangka Senilai Rp1,4 Triliun Rampung di Akhir 2021
JAKARTA - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN menargetkan sistem kelistrikan Sumatera dan Bangka bakal terhubung kabel listrik bawah laut pada Desember 2021. Adapun proyek senilai Rp1,9 triliun ini memiliki sederet manfaat, salah satunya adalah dapat menghemat biaya operasi.
Direktur Mega Proyek dan EBT, Wiluyo Kusdwiharto mengatakan dari total kapasitas pembangkit 248 MW, saat ini pasokan listrik di Bangka masih didominasi pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD). Dengan tersambung kabel laut, BPP Bangka bakal turun hingga 57 persen dari Rp2.454 per kilowatt hour (kWh) menjadi Rp 1.054 per kWh.
"Dengan terhubungnya dua sistem kelistrikan tersebut, perusahaan akan menghemat biaya operasi mencapai Rp1,4 triliun," katanya, dalam keterangan, dikutip Jumat, 24 September.
Selain penghematan biaya operasional, kata Wiluyo, proyek tersebut juga dapat menghentikan pengoperasian sebanyak 5 Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) sebesar 65 megawatt (MW) yang akan bermanfaat terhadap peningkatan efisiensi penggunaan BBM sebesar 186 juta liter.
"Dan menekan emisi sebesar lebih dari 221 ribu ton CO2 per tahunnya. Terpenting, pasokan listrik di Bangka bakal semakin andal," ucapnya.
Lebih lanjut, Waluyo mengatakan saat ini total daya mampu pembangkit di Bangka mencapai 187,7 megawatt (MW), dengan beban puncak 174,9 MW. Pulau Bangka akan mendapat tambahan pasokan listrik sekitar 109 MVA dari kabel listrik bawah laut sepanjang 36 kilometer sirkuit (kms) tersebut.
Baca juga:
- PLN Cetak Laba Bersih Rp6,6 Triliun Hasil Jualan Listrik Rp140,5 Triliun di Semester I 2021
- PLN Pasok Listrik Blok Rokan, Erick Thohir: Terima Kasih, Ini Bukti Indonesia Mampu Kelola Energi Secara Mandiri
- PLN Bawa Kabar Gembira: Jaringan Listrik pada 3 Kabupaten di Papua Ini Semakin Ditingkatkan Layanannya
- PLN Jamin Keandalan Listrik di Blok Rokan yang Baru Saja Diambil Alih Pertamina dari Chevron
Tak hanya meningkatkan keandalan, keberadaan kabel listrik tersebut akan memangkas biaya pokok produksi (BPP) di Bangka. Sebab listrik dari pembangkit-pembangkit berbiaya murah di Sumatera dapat disalurkan ke Pulau Bangka.
Wiluyo berharap dengan kian andalnya pasokan listrik nantinya bisa mendorong pertumbuhan ekonomi Bangka dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Dengan beroperasinya kabel laut Sumatera-Bangka, PLN juga bisa meningkatkan pelayanan terutama untuk mengakomodir permintaan pelanggan industri pada sektor perikanan" ucapnya.
Sekadar informasi, pembangunan kabel listrik ini sudah dimulai sejak 2020. Kabel listrik ini merentang sepanjang 36 kilometer sirkuit (kms).