Update COVID-19 per 4 Juli: Aktivitas Produktivitas Kembali Masih Berisiko
JAKARTA - Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto mengatakan, sudah ada 22.992 spesimen yang diperiksa hari ini Sabtu 4 Juli. Di mana masih terjadi penambahan 1.447 kasus baru Covid-19 di Indonesia.
Penambahan kasus baru ini, membuat total kasus positif COVID-19 Indonesia menjadi 62.142, sejak kasus pertama diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020. Adapun jumlah angka pasien sembuh dari COVID-19 hari ini bertambah menjadi 651, dengan keseluruhan pasien mencapai 28.219. Sementara untuk, pasien yang meninggal bertambah 53, sehingga total menjadi 3.089.
"Dari hasil pemeriksaan tersebut, kami dapatkan jumlah kasus konfirmasi positif baru sebanyak 1.447 sehingga total positif sebanyak 62.142," ujar Yuri di Graha BNPB, Jakarta, Sabtu, 4 Juli.
Dijelaskan Yuri, sudah ada 453 Kabupaten/Kota di 34 provinsi yang terdampak Covid-19. Adapun hingga saat ini total ada 894.428 spesimen yang sudah diperiksa.
Jumlah tersebut berasal dari penambahan sebanyak 22.992 spesimen yang diperiksa dalam 24 jam terakhir, baik menggunakan tes cepat molekuler (TCM) maupun polymerase chain reaction (PCR).
"Aktivitas produktivitas kembali memang diperlukan, namun perlu tetap dilakukan dengan persyaratan aman dari COVID-19 agar terhindari dari risiko penularan," jelas Yuri.
Pemerintah juga masih memantau 38.890 orang dalam pantauan (ODP). Sedangkan pasien dalam pengawasan (PDP) kini berjumlah 14.205 orang.
Adapun sebaran penambahan kasus positif terbanyak terjadi di Jawa Timur yaitu 423 kasus baru dan 100 sembuh. Disusul DKI Jakarta sebanyak 223 kasus positif dengan 268 sembuh. Penambahan lainnya terjadi di Sulawesi Selatan dengan 195 kasus baru dan Jawa Tengah 110 kasus baru.
Kembali Yuri mengingatkan agar masyarakat tetap disiplin dalam menjankan protokol kesehatan. Baik itu menjaga jarak, menggunakan masker dan mencuci tangan agar terhindar dari COVID-19.
"Bahwa angka penularan dari hari ke hari masih kita temukan, di mana ada orang pembawa virus tapi tidak mampu melindungi orang lain karena tidak memakai masker. Dan masih ada juga orang sehat yang rentan tertular karena tidak mengenakan masker dan tidak sering mencuci tangan," tutup Yuri.