Kontroversi Minta RS Khusus Pejabat Hingga ICU, PAN Lagi Cari Perhatian?
JAKARTA - Partai Amanat Nasional (PAN) tengah menjadi sorotan publik lantaran pernyataan para kadernya yang kontroversial.
Setelah Wasekjen PAN, Rosaline Irene Rumaseuw meminta pembangunan rumah sakit khusus pejabat, kini giliran Ketua Fraksi PAN DPR, Saleh Partaonan Daulay.
Dalam rapat bersama Kementerian Kesehatan kemarin, Saleh dinilai ingin diistimewakan sebagai anggota DPR untuk mendapatkan ruang ICU.
Lantas, apakah para politikus PAN ini sengaja gaduh untuk mendapatkan perhatian publik dan pemerintah ditengah pandemi COVID-19?
"Ya kelihatannya seperti itu (cari perhatian, red). Cuma persoalannya apa yang diungkapkan Ibu Rosaline itu sesuatu yang salah, justru itu merugikan PAN. Sehingga PAN sendiri harus mengklarifikasi dan harus meminta maaf, terkait dengan pernyataan Ibu Rosaline," ujar pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komaruddin kepada VOI, Rabu, 14 Juli.
Ujang memahami, setiap partai politik sedang mencari panggung dan mencari momentum untuk bisa menaikkan pamor dan elektabilitasnya.
"Cuma akhir-akhir ini apa yang dilakukan elite PAN termasuk Ibu Rosaline itu suatu yang bertolak belakang dengan keinginan rakyat," jelasnya.
Baca juga:
- Klarifikasi 'Tak Mau Anggota DPR Kena COVID Tidak Dapat ICU,' Saleh Daulay PAN: Tidak Ada Niat Bedakan Warga
- Anggota Fraksi PAN Saleh Daulay: Saya Tak Mau Lagi Ada Anggota DPR yang COVID-19 Tidak Dapat ICU
- FPAN: Fasilitas Kesehatan Harus Dapat Diakses Secara Merata
- Nasib Formula E Impian Anies yang Kini di Ujung Tanduk
Pun dengan pernyataan Saleh Daulay. Sebenarnya, kata Ujang, ucapan legislator asal Sumatera Utara itu merupakan salah satu tugasnya sebagai wakil rakyat yang melontarkan peringatan kepada mitra kerjanya, dalam hal ini Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Dimana, ada anggota DPR khususnya dari Fraksi PAN, John Siffy Mirrin, yang terinfeksi COVID-19 dan meninggal karena terlambat ditangani lantaran tak mendapat ruang ICU.
"Tapi jangan berarti meninggalnya anggota DPR dari PAN menjadi pembenaran mencari-cari alasan tadi untuk bikin RS dan lainnya," terang Ujang.
Kendati demikian, ada hal positif yang bisa ditangkap dari pernyataan Saleh. Dia mengingatkan Menkes agar menyedikan lebih banyak ruang ICU, sebab anggota DPR saja tak dapat perawatan apalagi rakyat biasa.
"Saya sih melihat hal positif dari Pak Saleh karena dia mengkoreksi, mengingatkan Menkes agar menyediakan ICU yang banyak. Fakta di di lapangan kan seperti itu," katanya.
"Artinya ketika anggota DPR-nya saja kesulitan mencari ICU apalagi rakyat biasa. Ini yang harus diperhatikan DPR termasuk Menkes," tambah Ujang.
Sebelumnya, Ketua DPP PAN Saleh Partaonan Daulay merasa kehilangan atas meninggalnya anggota DPR RI Fraksi PAN John Siffy Mirin karena Corona. Saleh tak ingin lagi ada anggota DPR yang tidak mendapatkan ruang ICU di rumah sakit.
Hal itu disampaikan Saleh dalam rapat Komisi IX pada Selasa, 13 Juli, dan dihadiri secara virtual oleh Menkes Budi Gunadi Sadikin.
"Saya tidak mau lagi misal mendengar ada anggota DPR yang tidak dapat tempat ICU, seperti yang dialami anggota Fraksi PAN saudaraku John Siffy Mirin, anggota DPR dari Papua Fraksi Partai Amanat Nasional tidak dapat ICU, ya," kata Saleh.