57 Rumah Rusak Parah Akibat Banjir Bandang di Aceh
JAKARTA - Banjir bandang melanda Kabupaten Aceh Tengah, Provinsi Aceh, Pada Rabu, 13 Mei pukul 15.00 WIB. Bencana alam ini membuat 57 rumah rusak.
"Rumah rusak berat berjumlah 31 unit dan rusak sedang 26 unit," kata Kepala Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Raditya Jati kepada wartawan, Kamis, 14 Mei.
Raditya mengatakan, banjir bandang di Aceh dipicu oleh intensitas hujan yang tinggi, ditambah kondisi tanah perbukitan yang labil. Akibatnya, air beserta lumpur mengalir deras. Material bangunan hingga kendaraan ikut terseret arus.
Wilayah terdampak di kabupaten ini berada di beberapa Kecamatan. Di wilayah Kecamatan Kebayakan, desa terdampak banjir bandang yakni Desa Paya Tumbi Induk, Paya Tumpi Baru, Pinangan dan Gunung Balohen.
Kecamatan Bebesan, desa yang terdampak di Desa Daling. Jalan kampun Desa Daling tertimbun material lumpur. Namun, jalan tersebut masih bisa dilalui kendaraan roda dua dan roda empat.
Kemudian, kecamatan terdampak banjir bandang lainnya berada di Kecamatan Bukit (Desa Mutiara Baru), Kecamatan Mesidah (Cemparam/Pakat Jeroh) dan Permata (Desa Wih Tenang Toa).
Jembatan penghubung Desa Wih Tenang Toa dan Dusun Bakongan juga terputus akibat bencana ini. Akibatnya, akses menuju Dusun Bakongan putus total dan tidak dapat dilalui roda dua maupun roda empat.
"Data terdampak sementara antara lain korban luka 4 orang dari Desa Paya Tumbi Baru dan 1 lainnya dari Desa Paya Tumbi Induk," kata Raditya.
Lebih lanjut, sebanyak 33 warga terdampak mengungsi, sementara sekitar 56 jiwa warga mengungsi ke rumah saudara. Mereka yang mengungsi ditampung di SD Negeri 3 Kebayakan. Pemerintah daerah melalui Dinas Sosial Aceh Tengah menyiapkan dapur umum untuk memenuhi asupan gizi para penyintas.
Pemerintah daerah setempat juga menyalurkan bantuan kepada warga serta mengerahkan alat berat. Alat berat yang berada di lokasi segera melakukan pembersihan material banjir bandang.
"Pemerintah daerah yang dimotori BPBD dibantu personel TNI, Polri dan Tagana bekerja untuk memastikan proses evakuasi dan pembersihan material longsor, terutama pada akses jalan," tutup Raditya.