Rizieq Shihab Curhat, Isolasi Mandirinya Terganggu Gara-gara Sirene Koopsus TNI di Markas FPI

JAKARTA - Terdakwa kasus hasil swab tes RS UMMI, Rizieq Shihab mengeluh masa isolasi mandirinya usai tiba di Indonesia dari Arab Saudi terganggung dengan sejumlah hal. Salah satunya, pasukan elite TNI yang datang ke kawasan tempat tinggalnya.

Pernyataan itu disampaikan Rizieq Shihab ketika membacakan nota pembelaan atau pledoi di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Kamis, 10 Juni.

Curhatan Rizieq ini bermula saat menyampaikan baru menerima klirens kesehatan dari pihak Bandara Soekarno-Hatta pada 17 November. Setelah menerimanya, dia pun memutuskan isolasi mandiri.

"Saya baru mulai melaksanakan isolasi mandiri di rumah Petamburan, namun isolasi mandiri saya di rumah Petamburan sangat terganggu dengan sejumlah hal," ucap Rizieq dalam persidangan, Kamis 10 Juni.

Saat itulah Rizieq menyebut terganggu dengan kedatangan pasukan elite TNI. Dia menyebut, para pasukan itu menggangu karena sempat menyalakan sirene tepat di depan gang markas FPI.

"Pada 19 November 2020 Jalan Raya Petamburan wilayah tempat tinggal saya didatangi oleh Pasukan Koopsus TNI (Komando Operasi Khusus TNI) yang terdiri dari tiga pasukan elite TNI, yaitu, Kopassus AD, Marinir AL serta Paskhas AU, mereka lewat sambil berhenti sebentar dengan menyalakan sirine di mulut Gang Markas Besar FPI, sehingga masyarakat resah," ungkap Rizieq.

Bahkan, Rizieq menyebut pasukan TNI itu digerakan oleh-oleh pihak tak bertanggungjawab. Terlebih, diyakini bukan Presiden Joko Widodo yang menggerakan pasukan tersebut.

"Sebenarnya pasukan elite Kopasus ini hanya boleh bergerak dengan perintah presiden, namun saya tidak yakin kalau yang menggerakkannya saat itu adalah presiden, tapi saya lebih yakin bahwa yang menggerakkannya adalah operasi intelijen hitam berskala besar yang telah menyusup ke semua lini pemerintahan mau pun swasta untuk kepentingan oligarki anti Tuhan," papar dia.

Bahkan, sehari berselang, pasukan yang dikomandoi Mayjen TNI Dudung Abdurrahman selaku Pangdam Jaya menurunkan semua baliho yang bertuliskan ucapan selamat datang untuk Rizieq Shihab.

Bahkan, Rizieq juga merasa aneh ketika Mayjen TNI Dudung Abdurrahman mengancam dan menantang FPI.

"Padahal FPI bukan milisi bersenjata, melainkan ormas sosial keagamaan yang banyak bergerak di bidang Da’wah dan kemanusiaan," tandas dia.