Ramai Polemik Penunjukan Nagita Slavina sebagai Ikon PON Papua, Apa kata Menpora?
JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali meluruskan soal penunjukan Nagita Slavina sebagai ikon PON XX Papua yang menuai polemik publik.
Zainudin menegaskan bahwa penunjukan tersebut sepenuhnya menjadi keputusan Pengurus Besar Pekan Olahraga Nasional (PB PON) Papua.
“Keputusan tentang penunjukan ikon PON Papua bukan oleh pemerintah pusat atau Menpora apalagi dikaitkan dengan presiden,” kata Zainudin dalam jumpa pers virtual di Jakarta, Jumat, 4 Juni.
“Kami tidak tahu-menahu. Ini keputusan PB PON yang gubernurnya Papua, dengan kewenangan mereka memutuskan ikonnya Nagita Slavina,” ujar dia menambahkan.
Meski demikian, Zainudin memahami alasan PB PON yang memutuskan untuk menunjuk Nagita Slavina sebagai tokoh yang mempromosikan pergelaran olahraga multicabang itu.
Baca juga:
- 3 Artis Ajukan Protes Atas Penunjukan Nagita Slavina sebagai Duta PON Papua
- Kementerian PUPR Bangun 15 Rusun bagi Akomodasi PON 2021 Papua dengan Anggaran Rp330,4 Miliar
- KONI Pusat: Masalah Penolakan Tuan Rumah PON Papua dari Wali Kota Jayapura dan Bupati Mikiki Telah Diselesaikan
- Kementerian PUPR Bangun 15 Rusun bagi Akomodasi PON 2021 Papua dengan Anggaran Rp330,4 Miliar
Dengan menunjuk seorang publik figur seperti Nagita Slavina, Zainudin menilai itu dapat mendorong sosialisasi PON Papua agar semakin meluas ke seluruh masyarakat.
“Mungkin tujuannya kenapa memunculkan figur yang terkenal, supaya publikasi tentang PON Papua ini semakin masif,” ujarnya.
Sebelumnya, Raffi Ahmad dan Nagita Slavina ditunjuk oleh PB PON sebagai ikon PON Papua untuk menyosialisasikan penyelenggaraan olahraga multicabang itu ke masyarakat.
Namun penunjukan tersebut justru menuai protes keras dari publik karena dinilai tidak merepresentasikan perempuan Papua dalam mempromosikan ajang tersebut.
PB PON sebelumnya juga telah mendapuk pesepak bola Persipura Jayapura Boaz Solossa sebagai Duta PON XX Papua.