Indonesia Terima Dana JETP Capai 1,1 Miliar Dolar AS
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto ungkapkan dalam implementasi Just Energy Transition Partnership (JETP) di Indonesia telah terdapat sebanyak 54 proyek telah menerima dukungan pendanaan internasional dengan total komitmen sebesar 1,1 miliar dolar AS atau setara dengan Rp18,2 triliun (kurs Rp16.550 per dolar AS.
Airlangga menyampaikan proyek tersebut terdiri dari 9 proyek mendapatkan pendanaan dalam bentuk pinjaman atau ekuitas dan 45 proyek lainnya menerima hibah senilai 233 juta dolar AS.
Selain itu, Airlangga menyampaikan IPG juga telah mengamankan jaminan senilai 1 miliar dolar AS melalui Multilateral Development Banks (MDB) Guarantee untuk mempercepat pelaksanaan proyek-proyek transisi energi bersih.
Selain itu, Airlangga menyampaikan bahwa Jerman dan Jepang tetap berkomitmen sebagai co-lead dalam pendanaan JETP meskipun Amerika Serikat (AS) mengundurkan diri.
"Jadi ini komitmen untuk JETP dilanjutkan dan targetnya untuk mendukung transisi energi di Indonesia menuju Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 atau lebih cepat," jelasnya dalam konferensi pers, Senin, 24 Maret.
Airlangga menyampaikan melalui Rapat Kordinasi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dilakukan percepatan pelaksanaan JETP melalui melakukan revisi The Comprehensive Investment and Policy Plan (CIPP) agar lebih selaras dengan kondisi ekonomi, regulasi, dan kesiapan infrastruktur nasional.
Selain itu, Airlangga menambahkan percepatan pelaksanaan JETP juga terkait pencairan dan optimalisasi skema pendanaan.
"Membangun sistem pemantauan dan evaluasi berbasis digital yang dapat diakses oleh pemangku kepentingan dan meningkatkan koordinasi dan evaluasi berkala," jelasnya.
Airlangga menyampaikan terkait dengan pendanaan, terdapat berbagai paket pembiayaan yang disesuaikan dengan proyek-proyek yang ada.
Ia mencontohkan seperti proyek Muara Labuh yang sudah dibahas dalam pertemuan sebelumnya yaitu antara Presiden Prabowo dan Perdana Menteri (PM) Jepang Ishiba Shigeru.
Selain itu, Airlangga menyampaikan proyek ini tengah berlangsung dan diharapkan dapat selesai pada tahun 2027.
"Contohnya kan muara labuh. Itu sudah dibahas dalam pertemuan Pak Presiden Prabowo dan Prime Minister Ishiba. Dan ini proyek yang on going dan diharapkan bisa selesai 2027," ucapnya.
Baca juga:
Selain itu, Airlangga menyampaikan proyek lainnya yaitu pensiun dini Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Indonesia, yaitu dari PLTU Cirebon Power yang turut dibiayai Asian Development Bank (ADB)
"Salah satu proyek juga decarbonisation of cirebon atau phasing out nah itu juga ada keterlibatan dari Asian Development Bank. Kemudian ada fotovoltaik project, baik di Saguling maupun di Cirata," ujarnya.
Airlangga menyampaikan Semua proyek ini sedang dalam tahap perencanaan dan pelaksanaan
"Jadi itu semua on the pipeline," tuturnya.