Presiden Prabowo Sebut 15 Megaproyek Hilirisasi Dijalankan Tahun Ini
BOGOR - Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen untuk melanjutkan program hilirisasi yang telah dicanangkan oleh Presiden ketujuh, Joko Widodo. Sebanyak 15 megaproyek akan dimulai pada 2025 dengan nilai investasi mencapai miliaran dolar Amerika Serikat.
"Program yang telah dirintis Pak Jokowi, khususnya hilirisasi, akan terus kita lanjutkan dan wujudkan. Tahun ini, kita akan memulai minimal 15 proyek besar dengan nilai investasi mencapai miliaran dolar," ujar Prabowo dalam sambutannya pada perayaan HUT ke-17 Partai Gerindra di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Sabtu kemarin.
Prabowo menegaskan bahwa proyek hilirisasi tersebut akan dijalankan tanpa bergantung pada investasi asing. Namun, pemerintah tetap membuka peluang bagi investor luar negeri yang tertarik untuk berpartisipasi.
"Kita akan memulai tanpa harus meminta-minta investasi dari luar negeri. Kita ingin mewujudkan cita-cita Bung Karno, yaitu berdiri di atas kaki sendiri. Kita tidak akan mengemis," katanya.
"Namun, jika ada investor asing yang ingin masuk, silakan. Indonesia tetap terbuka bagi mereka yang ingin berinvestasi, tetapi kita tidak akan bergantung pada pihak luar. Kita akan bangkit dengan kekuatan kita sendiri," tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Prabowo mengumumkan bahwa pemerintah akan meluncurkan badan pengelola investasi Indonesia bernama Daya Anagata Nusantara (Danantara) pada 24 Februari 2025.
"Sembilan hari dari sekarang, tepatnya pada 24 Februari, kita akan meluncurkan dana investasi Indonesia yang saya beri nama Danantara," ujarnya.
Prabowo juga meminta para mantan presiden serta organisasi keagamaan untuk turut mengawasi pengelolaan Danantara, mengingat dana tersebut merupakan aset negara yang harus dijaga bersama.
Baca juga:
Prabowo meminta mantan presiden, Joko Widodo, Susilo Bambang Yudhoyono, Megawati Soekarnoputri serta ormas keagamaan untuk berpartisipasi mengawasi Danantara karena memiliki aset milik negara.
"Selain itu, saya juga berpikir bahwa pimpinan NU, Muhammadiyah, KWI, dan organisasi lainnya bisa turut membantu memastikan bahwa ini adalah uang rakyat, uang anak-anak dan cucu-cucu kita," tutupnya dalam menjelaskan terkait proyek hilirisasi.