Masih Enggan Beri Izin Ekspor Listrik Hijau ke Singapura. Ini Alasannya!

JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengaku belum memberikan izin ekspor listrik hijau ke Singapura. Dikatakan Bahlil, dirinya masih menahan izin dikarenakan belum ada imbal balik yang diberikan Singapura kepad Indonesia.

"Menteri Singapura sud ketemu sama saya di kantor. Saya bilang saya akan kirim kamu (listrik). Say akan buka aja (ekspor listrik). Kita bersahabat sama Singapura, teman kita, sangking baiknya kita, kita dukung terus ini Singapura. Sekarang kita tanya dia, kapan dia dukung kita, kan kira-kira begitu," ujar Bahlil dalam acara Mandiri Investment Forum di Fairmont, Selasa, 11 Februari.

Kendati demikian Bahlil tidak merinci dukun seperti apa yang diharapkan oleh Indonesia dari Singapura. Tak hanya nergi terbarukan dari Kepulauan Riau, Bahlil menyebut Singapura juga meminta fasilitas Carbon Capture Storage (CCS) untuk menangkap karbon yang dihasilkan oleh industri Singapura.

"Tapi saya mau tanya, kamu kasih Indonesia apa? Jangan kamu minta aja terus kamu enggak pernah kasih tau, apa kamu kasih kita. Jadi jangan dibangun persepsi, bahwa seolah-olah gak kita dukung, bukan hanya dukung, gendong ini Singapura, kita gendong dia," tegas Bahlil.

Bahlil menyebut dirinya juga didesak oleh Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo terkait kebijakan ekspor listrik ini karena diyakini merupakan ladang bisnis yang bagus dan menguntungkan. Meski demikian Bahlil bilang dirinya masih enggan membuka keran ekspor listrik hijau untuk Singapura.

"Saya bilang, Pak Darmo (Dirut PLN), membangun negara ini tidak hanya berbicara tentang bisnis. Kedaulatan dan maruah negara merah putih, juga harus kita pegang, supaya negara lain juga memperhitungkan kita bagian yang harus kita win-win," tandas Bahlil.