Menteri Dody Targetkan Bendungan Pidekso Bisa Airi 1.295 Ha Sawah di Wonogiri pada 2026

JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menargetkan Bendungan Pidekso di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, dapat mengairi sekitar 1.295 hektare lahan irigasi fungsional pada 2026.

Menteri PU Dody Hanggodo mengatakan, Kementerian PU melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo Direktorat Jenderal Sumber Saya Air pada 2024 lalu sudah mengerjakan jaringan irigasi premium, yakni irigasi yang mendapatkan suplai air dari Bendungan Pidekso sepanjang 6 kilometer.

"Pada 2025 ini akan kami kerjakan seluruhnya dari ujung ke ujung, sehingga ada sekitar 1.295 hektare lahan irigasi fungsional dapat suplai air dari Bendungan (Pidekso). Target kami akhir tahun ini atau paling lambat 2026 sudah selesai," kata Dody dalam keterangan tertulisnya, dikutip Sabtu, 4 Januari.

Pembangunan Bendungan Pidekso diikuti dengan pembangunan jaringan irigasinya guna mendukung program swasembada pangan yang menjadi bagian dari Astacita Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Dody menilai, dengan adanya suplai air yang kontinu dari Bendungan Pidekso, petani yang sebelumnya hanya satu kali tanam setahun bisa bertambah menjadi dua atau tiga kali tanam.

"Jadi, sekarang bendungan-bendungan yang desainnya untuk irigasi kami cek semua dari Aceh sampai Papua agar fungsinya terlaksana. Pada akhirnya bagaimana infrastruktur yang kami bangun ini dapat mensejahterakan petani," ucapnya.

Bendungan Pidekso dengan kapasitas volume tampung 25 juta meter kubik dan luas genangan 232 hektare dapat mengairi lahan pertanian seluas 1.493 hektare terdiri dari lahan fungsional 1.295 hektare di Giriwoyo dan Baturetno Kabupaten Wonogiri serta lahan potensial yang sebelumnya sawah tadah hujan seluas 198 hektare.

Adapun bendungan multifungsi ini juga memberikan manfaat untuk memenuhi kebutuhan air baku warga Wonogiri dengan kapasitas 300 liter per detik dan memiliki potensi sebagai destinasi wisata baru.

Selain itu juga mereduksi debit banjir sekitar 11 persen di wilayah hilir karena bendungan yang berada di hulu Sungai Bengawan Solo ini merupakan satu kesatuan pengelolaan sungai yang terhubung ke Waduk Serba Guna Kabupaten Wonogiri atau dikenal dengan sebutan Waduk Gajah Mungkur Wonogiri.