Penjualan Turun, Lexus ES Varian Bensin Bakal Dihentikan di Australia

JAKARTA - Merek otomotif mewah Jepang, Lexus mengonfirmasi hanya akan merilis kendaraan elektrifikasi di beberapa pasar termasuk Australia. Jajaran model seperti sedan ES bakal tersedia hanya varian hybrid di negara tersebut.

Dengan hadirnya tipe hybrid saja, pabrikan berniat untuk menghentikan beberapa model bensin murni seperti varian ES250.

Melansir dari CarExpert, Jumat, 20 Desember, ES250 merupakan satu-satunya tipe bensin dari keluarga ES yang ditawarkan di Australia. Sementara itu, tipe ES350 bertenaga V6 telah dihentikan untuk pasar negeri kanguru.

Selain itu, penjualan dari tipe ES250 hanya menyumbang 10 persen dari keseluruhan model sedan ES di negara tersebut.

Dengan dihapusnya model ES250, harga dari sedan ES akan lebih tinggi dari sebelumnya dengan banderol mulai dari 65.540 dolar Australia (Rp663,8 juta) untuk tipe ES300h Luxury atau 3.400 dolar Australia (Rp34,4 juta) lebih mahal dari ES250 Luxury.

ES250 hanya ditawarkan dalam wujud Luxury dan F Sport, sedangkan ES300h hanya tersedia dalam wujud Sports Luxury kelas atas.

Sepanjang tahun ini, penjualan elektrifikasi Lexus untuk pasar negeri kanguru memang berlangsung impresif. Segmen Battery Electric Vehicle (BEV), Hybrid Electric Vehicle (HEV), dan Plug-In Hybrid (PHEV) menyumbang 74,5 persen dari total penjualan.

Meskipun tipe bensin murni ES akan dihentikan, pabrikan berlogo ‘L’ ini masih mempertahankan varian bensin pada model seperti NX, RX, LS, dan LC disamping penjualan kendaraan hybrid seperti UX, LM, dan ES. Sementara, SUV ringan LBX diluncurkan sebagai model hybrid saja, tetapi mendapatkan edisi Morizo RR bertenaga bensin pada tahun 2025 untuk pasar Australia.