Puluhan Warga Palestina Tewas saat Serangan Israel Menghantam Kantor Pos yang Digunakan untuk Berlindung

JAKARTA - Sedikitnya 30 warga Palestina tewas dan 50 lainnya luka-luka, saat serangan Israel menghantam kantor pos yang digunakan untuk berlindung di Jalur Gaza tengah, sementara total korban tewas Palestina sepanjang Hari Kamis tercatat 66 orang.

Petugas medis setempat mengatakan kepada Reuters, seperti dikutip 13 Desember, serangan itu menghantam fasilitas pos di kamp Nuseirat, tempat keluarga-keluarga pengungsi mencari perlindungan dan juga merusak beberapa rumah di dekatnya, kata petugas medis kepada Reuters.

Militer Israel tidak segera menanggapi permintaan komentar terkait serangan ini.

Nuseirat sendiri adalah salah satu dari delapan kamp bersejarah di Jalur Gaza yang awalnya untuk para pengungsi Palestina dari perang tahun 1948 di sekitar pendirian Israel.

Sekarang, kamp itu adalah bagian dari daerah perkotaan padat yang dipenuhi orang-orang pengungsi dari seluruh daerah kantong Palestina tersebut.

Sebelumnya pada hari Kamis, dua serangan Israel di Gaza selatan menewaskan 13 warga Palestina yang menurut petugas medis Gaza dan Hamas adalah bagian dari pasukan yang melindungi truk-truk bantuan kemanusiaan. Militer Israel mengatakan mereka adalah militan Hamas yang mencoba membajak pengiriman tersebut.

Banyak dari mereka yang tewas dalam serangan di Rafah dan Khan Younis memiliki hubungan dengan Hamas, menurut sumber yang dekat dengan kelompok tersebut.

Militer Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan, kedua serangan udara tersebut bertujuan untuk memastikan pengiriman bantuan kemanusiaan yang aman dan menuduh anggota Hamas berencana untuk mencegah bantuan tersebut mencapai warga sipil Gaza yang membutuhkannya.

Pernyataan tersebut mengatakan, anggota Hamas bertujuan untuk membajak bantuan "untuk mendukung aktivitas teroris yang berkelanjutan".

Secara terpisah, militer Israel pada hari Kamis memerintahkan penduduk beberapa distrik di jantung Kota Gaza untuk mengungsi, dengan mengatakan mereka akan menanggapi roket yang diluncurkan dari daerah tersebut.

"Ini adalah peringatan dini sebelum serangan," demikian bunyi pernyataan militer yang diunggah di X yang juga diterima beberapa penduduk sebagai peringatan teks dan audio di ponsel mereka.

Perintah evakuasi tersebut menyebabkan gelombang pengungsian baru. Saat malam tiba, puluhan keluarga mengalir keluar dari daerah tersebut menuju pusat kota.

Pengeboman Israel terhadap sebuah bangunan tempat tinggal di Jalan al-Jalaa Kota Gaza dan sebuah rumah di sebelah barat Nuseirat menewaskan 22 orang, kata petugas medis dan kantor berita Palestina WAFA.

Otoritas kesehatan Gaza mengumumkan pada Hari Kamis, jumlah korban tewas Palestina sejak konflik terbaru di Gaza pecah 7 Oktober 2023 telah mencapai 44.835 jiwa, sementara korban luka-luka 106.356 orang, mayoritas perempuan dan anak-anak.