Rupiah Berpotensi Menguat Didorong Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga AS
JAKARTA - Nilai tukar rupiah pada perdagangan Jumat, 13 Desember 2024 diperkirakan akan bergerak menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Mengutip Bloomberg, nilai tukar Rupiah hari Kamis, 12 Desember 2024, Kurs rupiah di pasar spot ditutup melemah 0,16 persen di level Rp15.945 per dolar AS. Sementara, kurs rupiah Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) ditutup turun 0,21 persen ke level harga Rp15.939 per dolar AS.
Direktur PT.Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyampaikan data inflasi indeks harga konsumen yang sejalan membuat para pedagang meningkatkan taruhan bahwa Fed akan memangkas suku bunga minggu depan.
"Pasar diperkirakan memperkirakan peluang 98 persen untuk pemangkasan 25 basis poin, menurut CME Fedwatch," ujarnya dalam keterangannya, dikutip Jumat, 13 Desember.
Selain itu, Ibrahim menyampaikan para pedagang lebih menyukai dolar AS di tengah meningkatnya keraguan atas prospek jangka panjang inflasi dan suku bunga.
Pembacaan CPI hari Rabu menunjukkan inflasi pada level terkuatnya dalam tujuh bulan sebuah tren yang diperkirakan akan membuat Fed berhati-hati atas pelonggaran moneter lebih lanjut.
Ibrahim menyampaikan fokus sekarang adalah pada data indeks harga produsen yang akan dirilis pada hari Kamis, yang muncul beberapa hari sebelum pertemuan terakhir Fed untuk tahun ini.
"Prospek bank sentral terhadap suku bunga akan diawasi dengan ketat, di tengah meningkatnya taruhan bahwa bank sentral akan mengadopsi laju pelonggaran yang lebih lambat pada tahun 2025," ujarnya.
Sementara dari dalam negeri, Pemerintah melalui Menteri Keuangan melaporkan hingga akhir November 2024, defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mencapai Rp401,8 triliun atau setara 1,81 persen PDB.
Meski angka tersebut menunjukkan defisit, capaian ini masih berada di bawah target defisit total yang ditetapkan dalam UU apbn 2024, yaitu Rp522,8 triliun.
Dalam APBN. Pendapatan ini tumbuh 1,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu (yoy). Meski mengalami kenaikan, pemulihan pendapatan negara belum sepenuhnya stabil, sehingga tantangan untuk menjaga keseimbangan fiscal masih cukup berat.
Baca juga:
Dari sisi belanja, hingga akhir November 2024, realisasi belanja negara mencapai Rp2.894,5 triliun, atau 87 persen dari pagu anggaran dalam UU APBN. Angka ini naik signifikan sebesar 15,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu (yoy).
Peningkatan belanja ini mencerminkan berbagai tekanan pengeluaran, termasuk untuk mendukung pemulihan ekonomi dan program-program prioritas pemerintah. Sri Mulyani juga menyoroti pencapaian positif dalam keseimbangan primer, yang masih mencatat surplus sebesar Rp47,1 triliun.
Pemerintah, juga akan terus mengupayakan langkah-langkah untuk menjaga stabilitas fiskal, termasuk melalui pengelolaan belanja yang lebih efisien dan peningkatan penerimaan negara.
Ibrahim memperkirakan rupiah akan bergerak fluktuatif namun ditutup menguat pada perdagangan Jumat, 13 Desember 2024 dalam rentang harga Rp15.880 - Rp15.960 per dolar AS.