China Diramal Bakal Adopsi Bitcoin pada 2025, Ini Alasannya!
JAKARTA - Bitcoin semakin menggiurkan bagi investor besar baik itu dari tingkat perusahaan maupun negara. Yang terbaru, presiden terpilih AS Donald Trump dikabarkan bakal membentuk Bitcoin Reserve. Rencana Trump berpeluang memperkuat posisi AS sebagai negara yang pro kripto. Hal ini berpotensi diikuti oleh negara-negara lain termasuk para pesaing AS seperti China.
Tokoh kripto sekaligus mitra pengelola SkyBridge Anthony Scaramucci memprediksi China akan mulai mengadopsi Bitcoin secara resmi pada akhir 2025. Pandangan ini muncul seiring meningkatnya perhatian dunia terhadap Bitcoin, terutama setelah terpilihnya Trump di Amerika Serikat.
Selama masa kampanye, Trump secara terbuka menyatakan dukungannya terhadap Bitcoin dan berjanji membentuk Bitcoin Reserve atau cadangan strategis Bitcoin di negaranya. Kebijakan ini tidak hanya menarik perhatian internasional, tetapi juga memicu diskusi di negara-negara seperti Kanada, Brasil, dan Rusia mengenai kemungkinan menambahkan Bitcoin ke dalam cadangan nasional mereka.
Tren ini beriringan dengan upaya perusahaan-perusahaan raksasa yang terus meningkatkan kepemilikan Bitcoin, sehingga mendorong harga aset digital ini melampaui 100.000 dolar AS (Rp1,6 miliar) per koin.
Di acara Konferensi Bitcoin MENA 2024 yang berlangsung pada 9 - 10 Desember kemarin, Scaramucci menyatakan keyakinannya terhadap langkah AS dalam mengadopsi Bitcoin.
Menurut Scaramucci, upaya AS tersebut akan memaksa negara-negara lain termasuk China untuk mengubah sikap kerasnya terhadap aset digital. Dia menambahkan bahwa China bisa saja memasukkan Bitcoin ke dalam cadangan nasionalnya atau bahkan melegalkan aktivitas penambangan kripto secara resmi.
Sebagaimana diketahui, China mulai memblokir Bitcoin sejak 2013 melalui bank sentralnya, People Bank of China (PBOC). Kemudian pada 2017, Negeri Tirai Bambu itu memblokir penawaran koin awal atau ICO kripto. Tidak berhenti sampai di situ, China juga melarang keras aktivitas penambangan Bitcoin pada 2019.
Sikap keras ini terus berlanjut, pada September 2021, PBOC secara resmi mengumumkan pelarangan seluruh aktivitas perdagangan dan penambangan crypto. Hal ini berdampak pada pasar kripto saat ini.
Scaramucci bukan satu-satunya yang meramal kemungkinan China mengadopsi Bitcoin. Mantan CEO Binance, Changpeng Zhao, turut menyampaikan pandangannya dalam konferensi yang sama. Zhao memprediksi negara-negara kecil akan lebih dulu mengadopsi Bitcoin sebelum diikuti negara besar seperti China.
Meski mengakui bahwa kebijakan China sering kali sulit ditebak, Zhao percaya bahwa mendirikan cadangan Bitcoin hanya tinggal menunggu waktu, mengingat Bitcoin dianggap sebagai aset yang tahan terhadap gempuran inflasi.