PBB Menentang Serangan Terhadap Suriah saat Israel Hantam Lokasi Senjata Strategis hingga Pangkalan Militer
JAKARTA - Perserikatan Bangsa Bangsa menentang segala bentuk serangan terhadap Suriah, seiring dengan tumbangnya pemerintahan Presiden Bashar al-Assad, saat Israel menyerang sejumlah sasaran militer di berbagai kota di Suriah.
Stephane Dujarric, juru bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan pada Hari Selasa, PBB menentang segala bentuk pelanggaran terhadap integritas wilayah Suriah, ketika ditanya tentang serangan Israel terhadap negara tetangganya.
"Kami menentang jenis serangan seperti ini. Saya pikir ini adalah titik balik bagi Suriah. Negara-negara tetangganya tidak boleh menggunakannya untuk melanggar batas wilayah Suriah," kata juru bicara PBB Stephane Dujarric kepada wartawan, dikutip dari Reuters 11 Desember.
Israel melancarkan serangan terhadap target militer Suriah, termasuk senjata strategis hingga fasilitas militer dalam gelombang serangan usai kelompok pemberontak memasuki Damaskus dan menumbangkan Presiden Assad pada akhir pekan.
Jet tempur Israel dilaporkan telah melancarkan serangan terhadap lebih dari 350 target sasaran, mulai dari lapanagn udara militer hingga lokasi produsi senjata dan rudal. Kapal angkatan laut Suriah di Latakia juga menjadi sasaran serangan.
Pejabat Israel mengatakan, itu dilakukan untuk menghancurkan senjata strategis dan infrastruktur militer agar tidak digunakan kelompok pemberontak, yang beberapa di antaranya terkait ISIS dan al Qaeda.
Baca juga:
- Pasangan Intel Rusia Saksikan Piala Dunia di Kampung Halamannya, Menyamar Jadi Pendukung Sepak Bola
- PM Netanyahu Sebut Israel Ingin Bekerja Sama dengan Suriah, Tapi Siap Menyerang Jika Timbulkan Ancaman
- Presiden Zelensky Desak Sekutu Pasok Tambahan Sistem Pertahanan Patriot Pakai Dana Rusia
- Wamenlu Sebut Rusia Angkut Bashar al-Assad dengan Cara Paling Aman
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan, Israel tidak akan ikut campur masalah internal Suriah, namun akan memastikan keamanan mereka dengan melakukan langkah yang diperlukan.
Militer Israel juga menempati sejumlah posisi di wilayah penyangga Suriah guna mencegah kekosong, bersifat sementara dan membantah bergerak maju menuju Damaskus.
Menteri Pertahanan Israel Katz mengatakan pada Hari Selasa, negaranya bermaksud memberlakukan "zona pertahanan steril" di Suriah selatan yang akan diberlakukan tanpa kehadiran pasukan permanen.