PM Netanyahu Sebut Israel Ingin Bekerja Sama dengan Suriah, Tapi Siap Menyerang Jika Timbulkan Ancaman
JAKARTA - Israel ingin menjalin hubungan dengan Suriah, tetapi di sisi lain tidak ragu untuk melancarkan serangan jika menimbulkan ancaman, kata Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dalam pesannya kepada rezim baru di Suriah.
Pemerintahan Presiden Bashar al-Assad tumbang pada akhir pekan lalu, saat kelompok pemberontak memasuki ibu kota Damaskus, setelah perang saudara selama 13 tahun dan lebih dari lima dekade pemerintahan otokratis keluarga Assad.
PM Netanyahu menyebut Iran hingga Hizbullah dalam peringatan yang dikeluarkannya.
"Jika rezim ini mengizinkan Iran untuk membangun kembali dirinya di Suriah, atau mengizinkan transfer senjata Iran atau senjata lainnya ke Hizbullah, atau menyerang kami, kami akan menanggapi dengan tegas dan kami akan menuntut harga yang mahal darinya," katanya dalam pernyataan video, seperti melansir The Times of Israel 11 Desember.
"Apa yang terjadi pada rezim sebelumnya juga akan terjadi pada rezim ini," tegasnya memperingatkan.
Ia juga menegaskan, Israel akan melakukan apa pun untuk memastikan keamanannya, namun tidak ingin mencampuri urusan dalam negeri Suriah.
Diketahui, tentara Israel berada di wilayah penyangga Suriah setelah tumbangnya Assad, dengan klaim untuk mengamankan wilayahnya untuk menghindari kekosongan serta bersifat hanya sementara.
Militer Israel menepis laporan yang menyebutkan mereka bergerak menuju Damaskus, mengatakan hanya berada di wilayah penyangga.
Baca juga:
- Presiden Zelensky Desak Sekutu Pasok Tambahan Sistem Pertahanan Patriot Pakai Dana Rusia
- Wamenlu Sebut Rusia Angkut Bashar al-Assad dengan Cara Paling Aman
- AS Lakukan Upaya Baru Wujudkan Gencatan Senjata saat Korban Tewas di Gaza Terus Bertambah
- Iran Pantau Situasi di Suriah: Dukung Integritas Teritorial dan Hak Menentukan Nasib Sendiri
"Laporan yang beredar di beberapa media yang mengklaim bahwa pasukan IDF bergerak maju atau mendekati Damaskus sama sekali tidak benar," kata Kolonel Avichay Adraee, juru bicara IDF berbahasa Arab di X.
"Pasukan IDF berada di dalam zona penyangga dan di posisi pertahanan dekat perbatasan untuk melindungi perbatasan Israel," tambahnya
Kendati demikian, Israel juga melancarkan serangan terhadap sasaran-sasaran militer Suriah, dengan yang terbaru Menteri Pertahanan Israel Katz mengklaim keberhasilan militernya menghancurkan armada angkatan laut Suriah di Latakia, seperti dikutip dari CNN.