IGCN dan IDX Kolaborasi Wujudkan Tata Kelola Bisnis Berintegritas
JAKARTA - UN Global Compact Network Indonesia (IGCN) bersama Bursa Efek Indonesia sukses menggelar Responsible Business Forum 2024.
Acara yang mengangkat tema 'Leadership Beyond Compliance: Creating Value through Integrity' ini menjadi wadah bagi para pelaku bisnis untuk mendiskusikan pentingnya integritas dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) .
Direktur Keuangan, Sumber Daya Manusia, dan Umum IDX , Risa E Rustam menyampaikan, kerangka kerja bisnis harus menyediakan peta jalan bagi keterlibatan sektor swasta, yang menekankan bagaimana bisnis dapat berkontribusi pada perdamaian, keadilan, dan pelaksanaan integritas.
"Pilar-pilar ini merupakan dasar bagi bisnis untuk berkembang dan secara bermakna mendukung pembangunan berkelanjutan. Mencapai tujuan-tujuan ini membutuhkan lebih dari sekadar visi. Hal ini memerlukan tindakan tegas, terutama dimulai dengan kepemimpinan yang berintegritas," katanya.
Sejalan dengan Risa, Presiden IGCN, YW Junardy menegaskan, terkait pentingnya kepemimpinan yang berintegritas.
Menurutnya, pentingnya kepemimpinan adalah yang tidak hanya fokus pada keuntungan, tetapi juga pada kesejahteraan, inklusi, dan keberlanjutan.
Kepemimpinan transformatif harus menciptakan nilai melalui integritas, dengan tindakan nyata untuk mempercepat pencapaian tujuan keberlanjutan lingkungan, praktik bisnis inklusif, serta hak-hak semua warga Indonesia.
Nilai-nilai seperti antikorupsi, kesetaraan gender, dan perlindungan lingkungan harus menjadi bagian dari DNA organisasi untuk mencapai keadilan dan kelestarian alam.
"Integrasi nilai-nilai ini adalah kelebihan yang harus dimanfaatkan untuk mendorong kolaborasi dan perubahan positif," katanya.
Head of Office UNODC Indonesia, Erik van der Veen menambahkan, pihaknya mendukung negara-negara dalam mendorong integritas, akuntabilitas, dan transparansi sebagai bagian dari gerakan Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa Menentang Korupsi (UNCAC) serta mengajak keterlibatan dari berbagai pihak, termasuk generasi muda yang memegang peran penting dalam membentuk masa depan.
"Kita harus mempertimbangkan untuk mendanai kampanye anti-korupsi yang dipimpin oleh kaum muda, mengundang ide-ide mereka, dan memanfaatkan energi positif mereka dalam memerangi korupsi, sehingga setiap hari menjadi Hari Anti-Korupsi," katanya.
Manajer Pilar Pembangunan Ekonomi, Sekretariat Nasional TPB/SDGs Setyo Budiantoro menyampaikan terkait pentingnya peran bisnis dalam mendukung pemerintah untuk mengimplementasikan SDGs. Indonesia telah menunjukkan komitmennya yang tinggi dalam mengimplementasikan SDGs, dengan pencapaian 62,5 persen pada tahun 2023.
"Dengan terus berupaya mempercepat keberlanjutan global dan memerangi korupsi, Indonesia harus memastikan pemerintahan yang transparan sebagai pendorong utama pertumbuhan ekonomi. Selain itu, melalui forum ini, setiap sektor bisnis dan pemerintah mengupayakan tindakan kolektif untuk mempercepat kemajuan menuju masa depan yang berkelanjutan," katanya.
Hal ini pun diperkuat dengan pernyataan Paul Polman, Business Leader, Campaigner, Co-Author of Net Positive, and Former Vice Chair of UN Global Compact.
Dia mengungkapkan pentingnya mengimplementasikan upaya tersebut dengan prinsip dan aksi yang nyata.
"Kita harus mempercepat implementasi dengan alat dan pengetahuan yang ada, memperhatikan prinsip-prinsip UN Global Compact, serta kemitraan dan perdamaian sebagai fondasi mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan," katanya.
Paul juga menegaskan korupsi tidak hanya merusak sistem hukum dan transparansi, tetapi juga menghalangi investasi asing yang diperlukan untuk kemajuan ekonomi.
"Bisnis memiliki tanggung jawab besar dalam mengatasi masalah korupsi, karena tanpa komitmen mereka, kita tidak akan dapat mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan yang kita cita-citakan," katanya.
Penyelenggaraan Responsible Business Forum tahun ini menghadirkan beragam pembicara dan ahli terkemuka dari berbagai sektor untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman mereka.
Acara ini mengundang peserta untuk terlibat dalam diskusi mendalam mengenai isu-isu penting terkait integritas dan upaya pemberantasan korupsi dalam praktik bisnis yang disusun dalam empat sesi plenary dengan topik.
Yakni SDG 16 Business Framework - “G” part of the ESG of Public Listed Companies; Integrity Talk: Elevating Business Resilience through Ethical Leadership and Transparency; Reflecting on Collective Action: What Works—and What Doesn’t—in Anti-Corruption Efforts; dan Insights and Strategies for Transformational Governance yang menghadirkan pemikiran-pemikiran utama serta perspektif dari berbagai pakar yang berfokus pada tema Responsible Business Forum 2024.
Baca juga:
Selain itu terdapat tiga sesi breakout dengan topik. Yakni Governance-Driven Climate Action for Business Sustainability: Moving Beyond Compliance; Building Inclusive and Corruption-Free Workplaces: Best Practices and Challenges; dan Unlocking the Transformational Governance Framework for Sustainable Business Practices yang dirancang untuk memberikan ruang interaktif bagi peserta untuk berdiskusi dan saling bertukar ide.
Forum ini dihadiri lebih dari 300 peserta dari berbagai sektor industri yang diharapkan dapat meningkatkan pemahaman tentang SDGs dan Prinsip ke-10 UN Global Compact, yang bertujuan untuk berbagi studi kasus dan praktik baik dari sektor bisnis mengenai integrasi keberlanjutan dan anti-korupsi.