Gerindra Soal Pilkada Jakarta: Kalau Bisa 2 Putaran, Alhamdulillah

JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman menyatakan pihaknya yang mendukung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur nomor urut 01, Ridwan Kamil-Suswono meyakini Pilkada Jakarta 2024 bakal berlangsung dua putaran. Hal itu berdasarkan perhitungan dari para saksi-saksi di lapangan bahwa tidak ada Paslon yang melebihi 50 persen.

Ini dikatakan Habiburokhman menanggapi hasil hitung cepat atau quick count Pilgub Jakarta yang menempatkan jagoannya kalah dari Paslon nomor urut 03, Pramono Anung-Rano Karno.

"Kalau untuk Jakarta kan situasi masih perlu menunggu sampai dengan selesainya penghitungan berjenjang, rekapitulasi berjenjang. Itu kan aturan di undang-undang, karena selisihnya tipis sekali. Kalau menurut kami sih memang pasti dua putaran, kami haqqul yaqin dua putaran," ujar Habiburokhman, Jumat, 29 November.

"Karena kami punya saksi sangat kuat yang disediakan Demokrat dan PKS ya, dua-duanya mengkonfirmasi, saksi-saksi tersebut, kami juga mengirimkan saksi luar, ya bersama Jakarta Timur, akurat ya menurut kami selama ini, konfirm dua putaran," sambungnya.

Kendati demikian, Habiburokhman mengajak masyarakat Jakarta untuk menunggu hasil yang diumumkan KPUD Jakarta pada 16 Desember mendatang. Sebab menurutnya, suara Ridwan-Suswono juga cukup signifikan di lapangan.

"Namun kita mengajak teman-teman udah nggak perlu bertengkar soal ini, tunggu saja hasil rekapitulasi berjenjang. Pak Ridwan Kamil sudah bekerja maksimal, kami juga kerja, saya turun di 70 titik. Alhamdulillah suaranya juga kan cukup signifikan Pak Ridwan Kamil," katanya.

Jika nantinya KPUD menyatakan Pilkada Jakarta berlangsung dua putaran, Habiburokhman memastikan, parpol koalisi Ridwan-Suswono akan totalitas memenangkan pasangan RIDO.

"Kalau bisa dua putaran, alhamdulillah, dan kita akan all out dalam waktu yang tersisa sampai dengan pencoblosan tanggal 25 Februari," tegasnya.

"Jadi kami sekarang ini juga sudah siap-siap ya untuk kampanye istilahnya untuk putaran keduanya, bukan kampanye artinya pergerakan untuk putaran berikutnya di DKI Jakarta," pungkas anggota DPR dapil Jakarta itu.