Basboi Memaknai Kepedihan sebagai Bagian dari Kehidupan di Single Menangislah

JAKARTA - Baskara Rizqullah yang dikenal dengan nama panggung Basboi meluncurkan single terbarunya yang berjudul “Menangislah”. Lagu yang menjadi materi dari album mendatang ini dibuat berbeda dari rilisan-rilisan sebelumnya.

“Menangislah” memperdengarkan sisi rapuh seorang Basboi, sekaligus bukti bagaimana dirinya benar-benar merayakan tiap emosi yang dialami dalam menjalani hidup sebagai manusia dewasa.

Hubungan Basboi dengan kekasih jadi pemantik utama lagu ini. Dia melihat bahwa kepedihan seringkali dianggap sebagai sesuatu yang harus ditutupi, alih-alih dipeluk dan dirayakan. Tuntutan kehidupan membuat kita harus buru-buru menafikan rasa sedih, luka, dan segala yang menguras jiwa.

“Lagu ini sebuah ajakan, sebuah seruan kepada si pasangan. ‘Gue tahu kok happy lo ini nggak se-happy itu. Gue tahu periang lo ini nggak se-periang itu. Gue bisa rasakan di balik itu semua banyak kesedihan dan banyak masalah-masalah kehidupan yang selama ini lo tahan, tidak lo luapin secara emosional, karena lo harus tetap function, karena tuntutan-tuntutan A-BC-D-E. Lo jadinya gak punya luxury of time, luxury of trust to actually pour the emotion’,” tutur Basboi dalam siaran pers yang diterima VOI, Jumat, 29 November.

Meski inspirasi awal lagu adalah kisah personal, Basboi mencoba menarik pemaknaannya menjadi lebih luas, tidak terbatas pada perkara romansa sejoli.

“Lagu ini lebih general pemaknaannya, karena sebenarnya rasa yang gue sampaikan tadi, walaupun itu untuk pasangan, tapi relevan bukan hanya dalam konteks romansa. Lebih kepada to my loved one gitu, untuk yang tersayang. Gue yakin yang tersayang itu tidak terbatas hanya kepada pasangan,” kata rapper 27 tahun itu.

“Menangislah” juga dilihat sebagai perspektif yang ingin Basboi bagikan ke pendengarnya, bahwa menangis sebagai luapan emosi kepedihan adalah wajar terjadi pada tiap insan manusia, lepas dari latar belakang gender, profesi, usia, dan hal-hal lain yang mengikat.

Perspektif itu digambarkan lewat video musik, yang menceritakan hubungan ayah dan putranya.

“Kenapa juga gue dalam video musik menggambarkan se-gangster itu, pesan yang ingin gue sampaikan terutama buat pria dan stereotipe hip-hop itu, lebih mudah rasanya untuk lo menodongkan senjata, terlihat garang, daripada lo beneran duduk sama perasaan lo sendiri. Mengapa jujur dengan perasaan sendiri itu sangat menakutkan buat para pria pada umumnya?” ujarnya.

Di single ini Basboi menggandeng Panji Wisnu alias Mildwave sebagai produser. Pendekatan vokal dibuat berbeda dalam proses rekaman, mengingat lagu ballad ini menuntut kualitas vokal yang prima layaknya penyanyi R&B. Namun bukan berarti sang rapper kehilangan karakteristiknya sebagai musisi hip-hop.

“Kalau secara musik, mungkin kalau tanpa lirik lagu ini akan terasa seperti pop-ballad secara umum. Tapi, kekuatannya ada di storytelling gue dan manner gue dalam menulis. Dengan bahasa-bahasa serampangan gue dan code switching gue. Itu yang gue rasa selama ini menjadi salah satu karakter kuatnya Basboi. Code switching yang rasanya susah direplikasi. Code switching yang terinspirasi Melayu secara pronunciation maupun secara gramatikal,” katanya.

“Menangislah” merupakan jembatan menuju album penuh kedua Basboi, “80,1 FM” yang akan dirilis awal 2025. Judul album itu merujuk pada modulasi frekuensi siaran stasiun radio yang secara semiotik menggambarkan perjalanan kesenimanan Basboi.

“’80,1 FM’ itu kumpulan 12 lagu berisikan pandangan dan perasaan gue terhadap kehidupan dewasa. Nantinya, di album ini akan ada single gue dengan musik hardcore, punk, akan ada boom bap, ada trap pastinya, akan ada pluggnb. Jadi dengan kebelangan musik ini semuanya akan terasa make sense karena ini radio,” ucap Basboi.

“Karena gue adalah orang yang mempercayai bahwa hip-hop itu tidak punya format ajek suara maupun visual. Mungkin ada yang populer dan menjadi stereotipe, tapi pada dasarnya hip-hop itu semuanya daur. Semuanya could be on anything. Hip-hop itu letaknya ada pada konteks, tidak pada konten,” tandasnya.