Cara Mencegah dan Mengatasi Dampak Buruk Sinar Matahari pada Kulit
JAKARTA - Paparan radiasi sinar ultraviolet (UV) matahari dapat merangsang produksi melanin berlebihan. Tanpa perlindungan dari sunscreen, akibatnya kulit bisa mengalami hiperpigmentasi atau fotomelanosis atau bintik matahari atau melasma.
Dokter kulit pendiri Oprava Aesthetics, Dr. Akanksha Sanghvi, menjelaskan produksi melanin yang berlebihan menyebabkan munculnya bercak-bercak yang tidak merata dan lebih gelap pada kulit.
Ia menyampaikan, hiperpigmentasi pada dasarnya merupakan respons perlindungan kulit. Paparan sinar UV matahari pada kulit akan merangsang produksi melanin untuk melindungi lapisan kulit yang lebih dalam dari kerusakan.
"Biasanya di area yang paling banyak terpapar sinar matahari, seperti wajah dan tangan," katanya seperti dikutip Antara.
Menurut Dr. Sanghvi, penggunaan tabir surya secara konsisten dapat membantu mencegah kerusakan kulit akibat paparan sinar matahari.
"Namun, proses ini terkadang dapat menyebabkan produksi melanin yang berlebihan, yang mengakibatkan bintik-bintik atau bercak-bercak hitam," katanya.
"Paparan sinar matahari yang terlalu lama tanpa perlindungan yang memadai dapat memperburuk pigmentasi ini, sehingga sangat penting untuk menggunakan tabir surya dan membatasi paparan sinar matahari guna mencegah dan mengatasi bintik-bintik hitam ini," ia menjelaskan.
"Pilih tabir surya berspektrum luas, tahan air, dengan SPF 40 atau lebih tinggi, dan aplikasikan kembali setiap dua jam, terutama jika Anda berenang atau berkeringat," katanya.
Dia juga menyarankan pemakaian pelindung seperti topi bertepi lebar dan kacamata hitam anti-UV untuk meminimalkan dampak paparan sinar matahari terhadap kulit.
Kepada mereka yang sudah mengalami hiperpigmentasi akibat paparan sinar UV matahari, ada beberapa pilihan perawatan yang bisa dilakukan.
"Perawatan topikal yang mencakup bahan-bahan seperti arbutin, ekstrak licorice, vitamin C, dan niacinamide dapat membantu mencerahkan bintik hitam dengan menghambat produksi melanin dan mendorong pergantian sel," katanya.
Menurut dia, perawatan laser dan pengelupasan kimia juga bisa dilakukan untuk mengatasi masalah pigmentasi yang lebih membandel.
Baca juga:
- Bagaimana Cara Mengempeskan Gondongan? Berikut Penatalaksanaan Terapinya
- Bukan Cuma Kecantikan, Gisella Anastasia juga Pentingkan Kesehatan Tubuh
- Alasan Desainer Rinda Salmun Rela Memulung untuk Koleksi JFW 2025
- Meski Beda Pendapat, Memes Enggan Ikut Campur dalam Pola Asuh Kevin Aprilio dan Vicy Melanie
Dia mengingatkan penentuan pilihan perawatan kulit sebaiknya dilakukan melalui konsultasi dengan dokter kulit yang berkualifikasi.
Selain menjalani program perawatan dari profesional, Dr. Sanghvi mengatakan, penerapan rutinitas perawatan kulit tertentu dapat membantu mengatasi masalah kulit.
"Eksfoliasi lembut menggunakan bantalan/tisu pengelupas yang mengandung AHA, BHA, seminggu sekali sangat penting untuk mengangkat sel kulit mati dan mendorong pembaruan sel," katanya.
Namun, dia mengatakan, eksfoliasi harus dilakukan secara berhati-hati supaya tidak sampai menimbulkan iritasi kulit dan memperburuk masalah pigmentasi.
Dia juga menyarankan penerapan diet seimbang yang mencakup buah dan sayuran berwarna oranye/kuning yang kaya beta karoten untuk mendukung perbaikan kulit dan mengurangi peradangan.
Di samping itu, penting pula menjaga tubuh terhidrasi serta menghindari konsumsi alkohol dan rokok agar kulit tetap sehat.