Terus Merugi, Samsung Display Tak Lagi Gunakan Panel LCD
JAKARTA - Sepertinya bisnis layar Liquid Crystal Display atau yang lebih dikenal dengan LCD tak lagi menguntungkan. Terbukti para vendor televisi seperti Samsung Display mulai memikirkan untuk menghentikan produksi panel LCD, akhir tahun mendatang.
Dilaporkan The Verge, keputusan tersebut akan mempercepat langkah perusahaan menuju tampilan Quantum Dot (QD), sementara teknologi QD TV di masa depan akan menggunakan OLED daripada panel LCD. Hal ini didasari karena Samsung melihat harga LCD sudah menurun drastis di pasaran dunia.
Satu-satunya pesaing yang tersisa dalam produksi teknologi panel LCD hanyalah China. Namun Samsung telah membulatkan tekadnya, untuk tidak lagi memproduksi atau menjual TV berbasis panel LCD. Lantaran banyak masyarakat yang beralih ke platform digital.
Diketahui, Samsung Display bukan satu-satunya pabrikan LCD yang beralih bisnis ini. LG Display pun turut mengumumkan rencana gulung tikar produksi LCD di Korea Selatan pada akhir 2020. Oktober lalu Samsung Display mengumumkan telah berinvestasi selama lima tahun senilai 10,7 miliar dolar AS dalam teknologi quantum dot untuk produk TV mendatangnya, karena menggeser produksi dari LCD.
Melansir laman resmi Samsung Display, saat ini perusahaan sedang melakukan perombakan investasi dan berencana untuk merubah arah kebijakan teknologi dalam skala besar. Di mana Samsung akan mengganti panel LCD menjadi Quantum Dot Display untuk produknya mendatang.
Meski begitu Samsung tetap akan menyiapkan sejumlah suku cadang pendung bagi perangkat yang masih menggunakan panel LCD. Hal ini dilakukan sebelum benar-benar merubah haluan industrinya.
Kepada The Verge, salah seorang narasumber dari Samsung Electronics berharap jika penutupan produksi panel LCD tidak akan mempengaruhi penjualan TV QLED. Dikarenakan basis manufaktur TV QLED masih menggunakan kerangka teknologi dari LCD.
Di sisi lain, Samsung juga telah memamerkan teknologi panel layar MicroLED yang berbasis manufaktur dioda LED emisif dalam menghasilkan warna pikselnya. Samsung memperkirakan dalam dua atau tiga tahun ke depan, teknologi ini akan mulai dipasarkan.