PSG Bawa Perselisihan Upah dengan Kylian Mbappe ke Pengadilan

JAKARTA - Paris Saint-Germain (PSG) akan membawa perselisihan upah dengan Kylian Mbappe ke pengadilan.

Hal itu dilakukan PSG setelah Ligue de Football Professionnel (LFP)--badan liga profesional Perancis--memutuskan mendukung Mbappe tersebut pada Jumat, 25 Oktober 2024, waktu setempat.

Media Perancis melaporkan Mbappe, yang belum mengomentari perselisihan tersebut, mencari sekitar 55 juta euro dalam gaji dan bonus yang menurutnya klub telah berutang kepadanya.

Namun, juara Ligue 1 tersebut tak mau membayarkan apa yang diklaim Mbappe karena alasan kontrak pemain 25 tahun tersebut diubah secara hukum.

Selain itu, PSG menilai Mbappe mengingkari komitmen ketika meninggalkan klub untuk bergabung Real Madrid selama jendela transfer musim panas.

PSG mengatakan bulan lalu bahwa Mbappe telah menolak tawaran dari LFP untuk menengahi masalah ini.

"Klub harus membayarnya gaji yang diklaimnya. Keputusan ini tidak dapat diajukan banding, tetapi dapat dirujuk ke Komite Eksekutif FFF (Federasi Sepak Bola Perancis)," kata LFP kepada Reuters.

Alhasil, PSG menegaskan bahwa mereka akan dipaksa untuk membawa kasus ini ke pengadilan yang kompeten sambil tetap berusaha menemukan solusi damai dengan Mbappe.

"Apa yang sedang diperdebatkan. Pada akhirnya akan didengar di hadapan pengadilan yang tepat. Bahwa kontrak asli diubah secara hukum pada Agustus 2023 yang berkaitan dengan musim 2024/2025."

"Sepenuhnya juga diakui oleh pemain, termasuk pada Januari 2024 sampai pemain kemudian memutuskan untuk mengingkari semua komitmennya saat meninggalkan klub," kata juru bicara PSG.

"Sebagai masalah hukum dan fakta, pemain telah memperjelas komitmen publik dan pribadi yang berulang-ulang diminta untuk dihormati klub."

"Pemain telah diberi manfaat yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh klub selama tujuh tahun di Paris.

"Klub berharap komitmen dasar ini dihormati. Namun, klub dipaksa terlihat oleh pengadilan yang kompeten punya iktikad buruk terhadap pemain lantaran pemain itu secara menyedihkan berusaha untuk mengejar perselisihan yang tidak dapat dipahami ini, untuk dirinya sendiri dan untuk sepak bola Perancis," ujar juru bicara PSG lagi.

Sementara itu, perwakilan Mbappe tidak bersedia untuk dimintai komentar. Pada Januari 2024, Mbappe juga mengatakan dia membuat kesepakatan dengan Presiden PSG, Nasser Al-Khelaifi, yang akan melindungi semua pihak dan melestarikan ketenangan klub untuk tantangan di depan.