Masuk Kabinet Merah Putih, Mentan Amran Ungkap 3 Pesan Khusus dari Prabowo
JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan dirinya mendapat tiga pesan khusus dari Presiden Prabowo Subianto usai dilantik dan masuk ke kabinet Merah Putih.
Mentan menyatakan pesan tersebut yakni Presiden Prabowo meminta dirinya untuk memperkuat koordinasi antarlembaga, mengingatkan untuk tidak korupsi, serta mewujudkan swasembada pangan di Indonesia.
"Penyampaian ketiga, capai swasembada secepat-cepatnya," ujar Amran.
Dia mengatakan untuk pesan pertama yakni memperkuat koordinasi antarlembaga akan pihaknya terapkan dengan sebaik-baiknya, sehingga dengan begitu institusi yang dipimpinnya optimistis dapat mewujudkan Visi dan Delapan Misi Asta Cita dari Presiden Prabowo Subianto.
Lebih lanjut, Amran meneruskan pesan dari Prabowo untuk tidak melakukan korupsi kepada para pegawai di Kementan. Disampaikan Amran, ia tak akan segan menindak pegawai yang terbukti melakukan tindak pidana korupsi.
Hal tersebut dikarenakan tidak hanya merugikan negara, tetapi juga membuat kepercayaan publik terhadap institusi Kementan menjadi menurun.
"Yang melakukan cuma dua, tiga orang. Tetapi yang terkena dampaknya adalah keluarga Kementerian Pertanian seluruh Indonesia," katanya lagi.
Sedangkan untuk keinginan swasembada pangan, disampaikan Amran, Presiden Prabowo menginginkan hal ini terwujud dalam waktu 4 tahun.
Baca juga:
Presiden RI Prabowo Subianto meyakini Indonesia bisa mewujudkan swasembada pangan atau kemandirian dalam memenuhi kebutuhan pangan bagi masyarakatnya paling lambat 4-5 tahun ke depan.
"Saya yakin paling lambat 4-5 tahun, kita akan swasembada pangan, bahkan kita siap menjadi lumbung pangan dunia," kata Prabowo saat berpidato dalam Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI Periode 2024-2029 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Minggu (20/10).
Keyakinan itu, kata Prabowo, muncul usai berdiskusi dengan para pakar terkait. Oleh karena itu, swasembada pangan harus diwujudkan guna cegah ketergantungan pada bahan pangan negara-negara lain. Pada masa krisis, Presiden menyebutkan tidak ada negara yang bersedia menjual bahan-bahan pangan mereka.