Jokowi Minta ke TNI Jangan Ada Riak saat Transisi Kepemimpinan

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar seluruh prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) menjaga stabilitas negara dan mengantisipasi munculnya riak yang mengganggu proses transisi kepemimpinan pemerintahan.

Permintaan itu disampaikannya saat menjadi inspektur upacara HUT TNI ke 79 di Monas pada Sabtu, 5 Oktober.

Berawal dari Jokowi yang mengingatkan bila ada dua event besar yang akan dihadapi dalam waktu dekat. Satu di antaranya pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, pada 20 Oktober.

Kemudian, event Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak di 508 kabupaten dan kota pada 27 November.

"Sehingga, saya minta jaga betul stabilitas, dukung penuh transisi pemerintahan, pastikan proses transisi berjalan dengan baik dan lancar," ujar Jokowi.

Dalam pernyataannya itu, Jokowi juga menekankan agar TNI 'mengawal' proses transisi tersebut. Sehingga, tak ada riak yang muncul dan mengganggu stabilitas negara.

"Jangan sampai ada riak yang berpotensi mengganggu keamanan negara," sebutnya Jokowi.

Tak lupa, pada bagian akhir pidatonya, Jokowi juga mengingatkan seluruh prajurit TNI untuk menjaga netralitas dalam penyelenggaraan Pilkada 2024.

"Dukung penuh penyelenggaraan pilkada, jaga netralitas, jaga situasi agar tetap kondusif," kata Jokowi.