Pemimpin Tertinggi Iran Khamenei: Israel Berpura-pura Menang Lewat Pembunuhan
JAKARTA - Dengan senapan di sisinya, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei muncul di depan umum untuk pertama kalinya sejak serangan rudal terbaru Iran terhadap Israel. Khamenei menggambarkan serangan itu sebagai hukuman yang sah atas apa yang disebutnya sebagai kejahatan Israel.
Saat menyampaikan khotbah salat Jumat pertamanya dalam hampir lima tahun, Khamenei mengatakan perlawanan terhadap Israel di wilayah tersebut tidak akan surut bahkan dengan terbunuhnya para pemimpinnya.
Sesekali tangannya menggenggam laras senapan yang berdiri di sebelah kirinya.
Khamenei terkadang berbicara di depan umum dengan membawa senapan di sisinya, praktik yang sering dilakukan oleh para ulama Iran pada tahun-tahun setelah revolusi Islam tahun 1979.
Berbicara secara bergantian dalam bahasa Arab dan Persia, Khamenei memuji pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, yang tewas dalam serangan Israel di Beirut pada 27 September.
Dia mengatakan fokus AS dan sekutunya adalah menjaga keamanan Israel sebagai kedok untuk merebut sumber daya di wilayah tersebut dan mengekspornya ke barat.
“Perlawanan rakyat kami di Lebanon dan Palestina, semua kesaksian dan pertumpahan darah ini tidak akan menggoyahkan keinginan Anda, melainkan memperkuat ketabahan Anda,” kata Khamenei.
Iran meluncurkan rentetan rudal terhadap Israel pada Selasa sebagai pembalasan atas pembunuhan Nasrallah, pemimpin sekutu paramiliter utama Iran di wilayah tersebut, dan pembunuhan ketua Hamas Ismail Haniyeh di Teheran pada Juli.
Iran menyalahkan Israel atas pembunuhan Haniyeh.
“Israel berpura-pura menang melalui pembunuhan, penghancuran, pemboman, dan pembunuhan warga sipil. Perilaku ini meningkatkan semangat perlawanan”, ujar Khamenei.
“Kenyataan ini menunjukkan kepada kita bahwa setiap serangan yang dilancarkan oleh kelompok mana pun terhadap Israel adalah sebuah layanan bagi kawasan ini dan seluruh umat manusia,” imbuhnya.