Berbekal 5.000 Kali Blusukan, Atang-Annida Gagas 9 Program Kesehatan, Pendidikan, dan Perlindungan sosial
BOGOR- Pasangan Calon Wali Kota (Cawalkot) Bogor, Jawa Barat nomor urut 2 pada Pilkada 2024 Atang Trisnanto dan Annida Allivia mengusung misi Bogor Nyaman Hidupnya pada Pilkada 2024 dengan 9 gagasan konkret program kerja bidang kesehatan, pendidikan, serta perlindungan sosial.
"Pengalaman selama 5 tahun menjadi Ketua DPRD dan melakukan 5.000 blusukan belanja masalah warga Kota Bogor dan hal itu menginspirasi untuk membuat program pro-rakyat," kata Atang, Kamis 3 Oktober.
Salah satu langkah konkret, saat menjadi legislatif yakni program tebus ijazah yang direspon baik masyarakat dan ke depan bila dipercaya untuk berada di eksekutif akan membuat membuat warga Bogor nyaman hidupnya.
Kesembilan program kerja dari misi Bogor Nyaman Hidupnya Atang-Annida yakni menargetkan 1 Keluarga 1 Sarjana, Penambahan 6 SMP Negeri Baru, Bantuan Biaya Masuk Sekolah Swasta, pembangunan 1 RSUD baru, Dokter Keluarga dan Psikolog: Bogor Sehat Jiwa Raga, Santunan bagi Penyandang Disabilitas, Janda dan Lansia.
Lalu ada santunan kematian yang dapat diakses keluarga yang ditinggal meninggal dunia anggota keluarganya saat-saat darurat seperti pemakaman dan kebutuhan mendesak lain. Selanjutnya, ada insentif marbot, guru ngaji dan kerohanian serta insentif guru swasta dan pesantren.
Atang berpandangan, kesehatan, pendidikan dan perlindungan sosial ini menjadi pertumbuhan penting dari dalam keluarga yang harus diprogramkan pemerintah. Bertahun-tahun, isu kesejahteraan dan sosial lain di Kota Bogor cukup tinggi, seperti PPDB, zonasi, salah satunya karena jumlah sekolah dan bantuan biaya sekolah swasta belum menjadi fokus pemerintah.
Kata Atang, Kota Bogor harus mempunyai langkah gerak cepat (gercep) dan solutif untuk meningkatkan rata-rata lama sekolah dari 11,04 tahun untuk laki-laki dan 10,24 tahun untuk perempuan, menjadi rata-rata 12 tahun dengan penambahan 6 SMP baru dan bantuan biaya sekolah swasta agar tidak ada lagi siswa putus sekolah karena tidak sanggup membayar, bahkan ke depan bisa menghasilkan 1 sarjana 1 keluarga.
Dalam upaya mendukung pendidikan yang maju di Kota Bogor, langkah konkret Atang-Annida di bidang pendidikan, bukan hanya infrastruktur gedung dan biaya sekolah, tetapi juga memberikan insetif bagi guru swasta dan pesantren sebagai garda terdepan dalam mencerdaskan generasi penerus bangsa.
Selain itu, insentif marbot, guru ngaji dan rohaniwan yang membina spiritual dan moral masyarakat sangat penting tidak terpisahkan dari misi Nyaman Hidupnya.
Begitu juga program bantuan khusus bagi janda, lansia dan disabilitas yang selama ini belum cukup memadai untuk meningkatkan kualitas hidup dan martabat mereka, akan menjadi program Atang-Annida.
Sebagai contoh, kata Atang, hasil sapa warga Kampung Warung Bandrek, Kelurahan Bondongan, Kecamatan Bogor Tengah sebelumnya, ada penyandang disabilitas, janda dan lansia sebagai kelompok renta yang perlu santunan rutin kebutuhan dasar menjalani kehidupan yakni kesehatan, pangan dan perawatan sehari-hari.
Para kelompok lansia di seluruh Kota Bogor ini yang menjadi gagasan program santunan bagi penyandang disabilitas, janda dan lansia Atang-Annida agar mereka hidup lebih sejahtera dan bermartabat.
Jumlah lansia Kota Bogor, menurut data BPS mencapai 107.830 jiwa atau 10,1 persen dan angka harapan hidup warganya mencapai 72,77 tahun untuk laki-laki dan 78,4 tahun untuk perempuan.
Di bidang kesehatan, lanjut Atang menjelaskan, bahwa akses kesehatan di Kota Bogor sudah cukup baik. Jumlah tenaga kesehatan Kota Bogor 6.768 orang dengan jumlah pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) sebanyak 25, rumah sakit sebanyak 22 dan klinik 149.
Baca juga:
"Namun, perlu ditingkatkan dengan pembangunan RSUD baru karena hampir 60 persen akses pelayanan kesehatan RSUD Kota Bogor saat ini oleh warga Kabupaten Bogor," kata Atang.
Atang menambahkan 9 Program "Nyaman Hidupnya" adalah langkah nyata Atang - Annida Alivia dalam meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup warganya melalui berbagai inisiatif yang fokus pada kesehatan, pendidikan, dan perlindungan sosial.