3 Fakta Tahu yang Jadi Tradisi Kuliner Jepang untuk Memiliki Umur Panjang

JAKARTA - Menerapkan gaya hidup sehat adalah salah satu kunci penting untuk mendapatkan umur yang panjang dan terhindar dari macam-macam penyakit. Cara ini banyak dilakukan oleh warga Jepang, termasuk mengonsumsi makanan sehat agar memiliki umur panjang.

Ada pun salah satu makanan wajib yang dikonsumsi oleh warga Jepang. Dilansir dari laman CNBC, makanan yang wajib dikonsumsi oleh warga Jepang untuk memiliki umur panjang adalah tahu. Biasanya, makanan berbahan utama tahu ini diolah menjadi sup miso, nabe dan agedashi tofu.

Ahli gizi asal Jepang, Michiko Tomioka mengatakan, tahu adalah makanan yang wajib dikonsumsi hingga seumur hidup. Bahkan sebagian besar masyarakat Jepang juga sudah mengonsumsi tahu sejak bayi.

"Saya meneruskan tradisi kuliner ini dengan kedua anak saya saat mereka masih kecil. Saya tidak pernah membeli makanan bayi ultra-proses, sebagai gantinya saya memilih tahu. Itu menghemat waktu, uang, dan stres saya," tutur Michiko.

Michiko menyebut tahu dinikmati oleh orang-orang Jepang dari segala usia. Mertuanya yang berusia 95 dan 88 tahun kerap mengonsumsi tahu, natto (kedelai fermentasi) dan sup miso setiap hari.

Hingga akhirnya, banyak yang mengaitkan umur panjang dan kekebalan tubuh karena rutinitas harian mengonsumsi tahu. Berikut 3 manfaat mengonsumsi tahu.

1. Memiliki banyak manfaat kesehatan

Secara tradisional, tahu dibuat dari kedelai dan nigari alias cairan yang tersisa setelah garam dihilangkan dari air laut. Tahu mengandung semua asam amino esensial yang mengandung daging, unggas, telur, ikan dan susu, tetapi tanpa kolesterol.

Tahu juga kaya akan kalsium, zat besi, vitamin, serat dan isoflavon, sejenis estrogen tanaman. Penelitian menunjukkan konsumsi tahu dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung, melawan kanker dan mengurangi risiko keropos tulang.

2. Murah dan ramah lingkungan

Dibutuhkan 70,6 kilogram emisi rumah kaca untuk memproduksi satu kilogram daging sapi. Bamun, produksi tahu sebesar satu kg hanya 3,2 kilogram emisi untuk menghasilkan jumlah tahu yang sama.

Harga bahan makanan tahu jauh lebih murah daripada unggas atau daging sapi.

Kamu lebih sedikit membayar bahan makanan tahu dan melakukan sesuatu yang kecil untuk membantu lingkungan.

3. Tahu enak dan serbaguna

Tahu memiliki rasa yang sangat 'alami' dan halus, sehingga dapat dicocokkan dengan hampir semua masakan atau hidangan. Karena lunak, Anda juga dapat menyiapkannya tanpa pisau dan talenan.

Sebagai ahli gizi dan instruktur memasak, Michiko selalu mengembangkan resep baru, dan tahu membuatnya sangat mudah untuk bereksperimen.

Michiko menyajikan tahu dalam berbagai cara, yakni digoreng atau sup dan salad, dalam nimono (akar dan sayuran yang dimasak perlahan), pangsit, panekuk sayuran, kari vegan, burger, gulungan kubis, mochi, dan es krim.