Gunung Merapi Muntahkan 30 Kali Guguran Lava Sejauh 1.600 Meter

SLEMAN - Aktivitas vulkanik Gunung Merapi menunjukkan intensitas yang cukup tinggi dalam beberapa hari terakhir. Pada Rabu 2 Oktober pagi, Gunung Merapi teramati mengeluarkan 30 kali guguran lava ke arah barat daya (Kali Bebeng) sejauh 1.600 meter.

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) dalam pengamatan Rabu pukul 00.00 WIB sampai 06.00 WIB menyatakan bahwa visual gunung jelas. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 125 m di atas puncak kawah.

BPPTKG menyebut potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km. Kemudian, Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol sejauh 5 km.

"Lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak. Data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awan panas guguran di dalam daerah potensi bahaya," lanjutnya.

Untuk itu, masyarakat diimbau agar tidak melakukan kegiatan apa pun di daerah potensi bahaya dan mewaspadai bahaya lahar dan awan panas guguran (APG) terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

Masyarakat juga diminta agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka tingkat aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.

"Teramati 30 kali guguran lava ke arah barat daya (Kali Bebeng) dengan jarak luncur maksimum 1600 meter,"  kata BPPTKG dalam keterangan resminya.