Resmikan Kawasan Financial Islamic Center, Jokowi: Perkuat Ekonomi Syariah
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru saja meresmikan Kawasan Indonesia Financial Islamic Center.
Dia bilang, kawasan ini akan mendorong perkembangan ekonomi syariah di dalam negeri.
Selain itu, kata Jokowi, Kawasan Indonesia Financial Islamic Center ini juga akan mendukung industri halal, fesyen muslim, wisata halal, serta industri makanan dan minuman halal.
“Ini akan terdukung semuanya. Sehingga potensi yang ada tidak lepas lari ke kawasan lain atau ke negara lain. Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim pada pagi hari ini saya resmikan Kawasan Indonesia Islamic Center di Jakarta,” tuturnya dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Selasa, 17 September.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menilai Kawasan Indonesia Islamic Center ini juga akan membuka peluang besar mengingat Indonesia memiliki penduduk muslim 236 juta.
Lebih lanjut, Jokowi menekankan Indonesia sebagai market besar perlu memanfaatkan potensi ini agar tidak dimanfaatkan oleh negara lain.
“Indonesia punya peluang, punya potensi untuk menjadi pusat industri halal dunia, pusat ekosistem halal dunia, dengan catatan kita harus memperkuat ekosistem ekonomi syariah. Yang kedua, menyiapkan pelaku-pelaku profesional di industri halal yang kita miliki,” jelasnya.
Jokowi juga menyoroti besarnya potensi industri syariah terutama di bidang keuangan. Dia bilang industri keuangan syariah terus mengalami pertumbuhan bahlan lebih tinggi dibanding bank konvensional.
“Kalau kita lihat angka-angka industri keuangan syariah ini tumbuh lebih tinggi dibanding bank nasional. Coba kita lihat, aset, aset bank syariah tumbuh 9,07 persen, aset bank nasional tumbuh 8,9 persen, lebih tinggi pertumbuhan aset bank syariah. Kemudian dana pihak ketiga, kita lihat angkanya, bank syariah tumbuh 10,41 persen, bank nasional tumbuh 8,43 persen,” ucapnya.
Baca juga:
Karena itu, Jokowi mengatakan Bank Syariah Indonesia (BSI) menjadi bagian penting dari ekosistem syariah. Adapun BSI menjadi bank syariah terbesar setelah merger.
“Bank Syariah Indonesia sebagai bagian penting dari ekosistem ekonomo syariah harus tumbuh maju, harus memiliki manajemen modern, harus kompetitif, profesional untuk menjangkau pasar-pasar potensial yang kita miliki, 236 juta penduduk Muslim kita. Dan juga tumbuh menjadi barometer perbankan syariah di Indonesia, di regional ASEAN dan juga di dunia,” katanya.