Berharap Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza Segera Dicapai, Menlu AS: Kami akan Lakukan Segala Cara
JAKARTA - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken mengatakan, kesepakatan gencatan senjata konflik di Jalur Gaza, Palestina harus segera dicapai dalam beberapa hari ke depan, menambahkan bersama dengan Mesir dan Qatar, negaranya akan melakukan segala cara untuk mengajak Hamas bergabung dengan "proposal penghubung".
Itu dikatakannya di Doha, Qatar, destinasi terakhir dari kunjungan kesembilannya ke Timur Tengah sejak konflik terbaru pecah 7 Oktober 2023, setelah mengunjungi Israel dan Mesir sebelumnya dalam perjalanan yang dimulai Sabtu malam pekan lalu.
Dikatakannya, setelah Hamas menyetujui proposal yang diajukan oleh Washington untuk mengatasi perbedaan pendapat yang menghalangi kesepakatan gencatan senjata, mereka juga harus mendapatkan kesepakatan mengenai rincian pelaksanaannya.
AS, kata Menlu Blinken, telah lama mengatakan mereka tidak menerima pendudukan jangka panjang atas Gaza oleh Israel.
"Waktu adalah hal yang paling penting," ujarnya, melansir The Times of Israel 21 Agustus.
"Ini harus diselesaikan, dan harus diselesaikan dalam beberapa hari ke depan, dan kami akan melakukan segala cara untuk menyelesaikannya," tandasnya.
Mengutip situs Departemen Luar Negeri AS, perjalanan Menlu Blinken kali ini dikatakan untuk melanjutkan upaya diplomatik intensif, guna mencapai kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan para sandera dan tahanan melalui proposal penghubung yang dipresentasikan hari ini oleh Amerika Serikat, dengan dukungan dari Mesir dan Qatar.
Proposal ini akan mencapai gencatan senjata di Gaza, menjamin pembebasan semua sandera, memastikan bantuan kemanusiaan didistribusikan ke seluruh Gaza dan menciptakan kondisi untuk stabilitas regional yang lebih luas.
Seorang pejabat senior pemerintahan Biden yang bepergian dengan Blinken mengatakan AS mengharapkan pembicaraan gencatan senjata akan berlanjut minggu ini, seperti dilansir dari Reuters.
"Amerika Serikat tidak menerima pendudukan jangka panjang apa pun di Gaza oleh Israel," kata Menlu Blinken, saat ditanya mengenai penarikan pasukan Israel dalam kerangka gencatan senjata, serta tentang laporan Axios yang mengutip Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang mengatakan dia mungkin telah meyakinkan Menlu Blinken, Israel harus mempertahankan pasukan di Koridor Philadelphia antara Mesir dan Gaza.
Baca juga:
- PBB Peringatkan Bencana Kemanusiaan di Gaza Memburuk Akibat Gelombang Pengungsiaan
- Presiden Mesir: Gencatan Senjata Harus Jadi Awal Pengakuan Internasional Negara Pelestina
- Iran Tidak Buru-buru Balas Ulah Israel, Jubir Garda Revolusi: Waktu Berpihak pada Kami
- Otoritas Taliban Pecat Lebih dari 280 Aparat Keamanan Lantaran Tidak Punya Jenggot
"Lebih khusus lagi, perjanjian tersebut sangat jelas tentang jadwal dan lokasi penarikan (Israel Defense Forces) dari Gaza dan Israel telah menyetujuinya. Jadi, sejauh yang saya ketahui, itulah yang sangat jelas bagi saya," tandasnya.
Diketahui, baik Hamas maupun Mesir menentang penempatan pasukan Israel di Koridor Philadelphia, tetapi PM Netanyahu bersikeras itu diperlukan untuk menghentikan penyelundupan senjata ke Gaza.
Terpisah, sumber keamanan Mesir mengatakan AS telah mengusulkan kehadiran internasional di wilayah Koridor Philadelphia, sebuah usulan yang menurut sumber tersebut dapat diterima oleh Kairo jika dibatasi hingga maksimal enam bulan.