Menkominfo Minta Tim SAR Selamatkan 12 Awak Kapal Angkut Material BTS yang Hilang
JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menginstruksikan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kominfo dan tim SAR gabungan mencari Kapal LCT Cita XX semaksimal mungkin.
Menurut Budi, penyelamatan terhadap 12 awak adalah tujuan yang utama. “Karena nyawa manusia lebih penting dari apapun. Saya perintahkan BAKTI Kominfo melakukan upaya pencarian semaksimal mungkin,” katanya.
Adapun identitas ke 12 awak KM LCT Cita XX hilang kontak yakni Junaidi (Kapten), Dedi (Mualim), M. Arif Efendi (KKM), Naikal (Oiler), Rusli (Juru Mudi), Agygera (Koki), Suherman (Pengawas Material Tower), Nimret G. Tua, Lukman Hakim, Samsudin, Asmoro, dan Alhakim.
Selain mengangkut 12 orang, Kapal LCT Cita XX juga membawa material BTS, tower, power, dan VSAT untuk penyediaan sinyal 4G BAKTI Kominfo di wilayah Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan.
Kapal berjenis LCT GT 145 tersebut diketahui terakhir berkomunikasi dengan kapal Prima Jaya yang melintas bersamaan pada hari selasa 16 Juli 2024.
Dari informasi yang disampaikan oleh awak Kapal Prima Jaya, Kapal LCT Cita XX tidak melaju dan posisi mengambil di pinggiran perairan.
Baca juga:
- Begini Harapan Menkominfo Budi Usai Pelantikan Dirjen Aptika yang Baru
- Kapal Pembawa BTS BAKTI Kominfo yang Hilang Kontak di Perairan Papua juga Angkut 12 Orang
- APTDI dan Kominfo Resmi Berkolaborasi untuk Tumbuhkan Talenta Digital Tanah Air
- Update Pencarian Kapal Material BTS BAKTI Kominfo: Tim SAR Berangkat ke Distrik Pulau Tiga
Direktur Utama BAKTI Kominfo Fadhilah Mathar pun telah mengatakan bahwa BAKTI Kominfo bersama tim SAR gabungan mencari awak dan kapal LCT Cita XX yang hilang di Papua.
Hingga Senin, 22 Juli 2024 petang, tim SAR gabungan melakukan pencarian ke wilayah perairan Distrik Pulau Tiga. Tim tersebut terdiri atas unsur-unsur TNI Angkatan Laut, Polairud, dan tim SAR daerah.
Pada Selasa, 23 Juli 2024, tim SAR gabungan kembali melanjutkan pencarian. Pencarian melalui udara dengan helikopter juga dilakukan untuk segera menemukan awak dan kapal tersebut.