Volume Perdagangan Cardano Meroket 34%, Apa yang Terjadi?

JAKARTA - Cardano (ADA), salah satu aset kripto populer, mengalami lonjakan volume perdagangan dalam 24 jam terakhir. Data dari CoinGlass menunjukkan bahwa perputaran dalam derivatif ADA mencapai lebih dari 272 juta Dolar AS (sekitar Rp4,4 triliun), menempatkannya dalam 15 besar berdasarkan metrik tersebut.

Tidak hanya pada futures, volume perdagangan token Cardano di pasar spot juga menunjukkan angka yang serupa. Ketika pasar kripto lainnya mengalami penurunan volume perdagangan pada hari Minggu, lonjakan pada Cardano ini tampak lebih menonjol. Pertanyaannya adalah, apa yang memicu lonjakan ini?

Menurut informasi U.Today, lonjakan ini diduga terkait dengan hype di sekitar koin meme baru bernama Nike. Namun, perlu dicatat bahwa aset kripto ini tidak ada hubungannya dengan merek olahraga terkenal dunia, Nike. Nama Nike sendiri adalah julukan bagi babi peliharaan Charles Hoskinson, pendiri Cardano, yang dipostingnya di akun media sosial minggu lalu.

Baca juga:

Cerita menarik ini membuat para penggemar cepat-cepat mengubah Nike menjadi koin meme yang melonjak lebih dari 40.000% dalam satu minggu, mencapai kapitalisasi pasar lebih dari 15 juta Dolar AS (sekitar Rp246 miliar) pada puncaknya. Padahal, koin ini baru dibuat enam hari yang lalu.

Di tengah hype tersebut, banyak yang mulai mengatakan bahwa Nike akan menjadi aset yang mengembalikan kejayaan Cardano. Jika melihat sejarah, kita bisa mengingat kisah BONK yang menjadi pemicu kebangkitan Solana (SOL) setelah runtuhnya FTX di akhir tahun 2022. Fenomena ini menunjukkan betapa besar pengaruh hype dalam pasar kripto.

Dengan lonjakan volume perdagangan ini, Cardano menunjukkan potensi untuk kembali ke puncak popularitas di dunia kripto. Meski begitu, penting bagi investor untuk berhati-hati dan melakukan penelitian mendalam sebelum terjun ke dalam investasi berbasis hype seperti ini. Fenomena koin meme seringkali memiliki volatilitas tinggi dan risiko yang tidak kalah besar.