Usaha Mikro di RI Susah Naik Kelas, Menteri Teten Ungkap Penyebabnya

JAKARTA - Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki menyebut, ada sejumlah kendala yang menghambat para pelaku usaha mikro untuk naik kelas. Salah satunya terkait pola pikir mereka yang dinilai belum maju.

Adapun Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) mencatat hingga saat ini jumlah pelaku usaha mikro di Tanah Air mencapai 99,62 persen.

"Problemnya itu ada di pola pikir pelaku usaha mikro yang merasa sudah cukup, karena awal berbisnisnya hanya untuk menghidupi keluarga," kata Menteri Teten dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 23 Mei.

Dengan demikian, para pelaku usaha mikro tidak memiliki pola pikir yang ingin terus maju dan berkembang. Sebab, alasan mereka berjualan hanya untuk bertahan hidup dan bukan menjadi enterpreneur yang bermental kuat.

Di samping itu, Teten menyebut ada kendala lainnya yang juga menghambat usaha mikro naik kelas. Mulai dari sulit mengakses pasar, bahan baku hingga akses ke teknologi.

"Oleh karena itu, program pendampingan usaha mikro dari hulu hingga hilir harus terus dilanjutkan dan diperkuat," ujarnya.

Padahal, Teten menilai banyak peluang dan kesempatan bagi pelaku usaha mikro untuk berkembang. Salah satu contohnya adalah usaha mikro di Jepang yang sukses membangun produk oleh-oleh khas Negeri Sakura dengan kemasan super cantik.

"Peluang produk usaha mikro itu adanya di toko oleh-oleh. Maka, kemasan produk harus berkonsep gift atau kado, seperti yang dilakukan di Jepang," ucap Teten.

Oleh karena itu, Teten menilai program pendampingan yang dilakukan pihaknya harus terus dilanjutkan dengan memadukan dan memperkaya pola atau strategi yang terintegrasi ke depan.

"Kedepankan kolaborasi dan sinergi dengan stakeholder dan komunitas kreatif UMKM untuk mendukung kesuksesan program," tuturnya.