Ribuan Guru di Surabaya Suntik Vaksin COVID-19

SURABAYA - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mempercepat pelaksanaan vaksinasi COVID-19. Vaksinasi menyasar guru SD dan SMP di Surabaya.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan, vaksinasi bagi kalangan guru di Kota Surabaya dimulai Selasa, 9 Maret. Guru menjadi bagian sasaran dalam program vaksinasi pada tahap dua dengan dosis pertama.

"Vaksinasi bagi guru sudah mulai sejak kemarin. Saat ini yang diprioritaskan awal adalah mereka para guru yang sudah umur lansia," kata Feny, sapaan akrabnya, di RSUD dr Soewandhie Surabaya, Rabu, 10 Maret.

Feny menyatakan, vaksinasi tahap dua ini tak hanya menyasar bagi kalangan guru dan lansia. Namun, vaksinasi juga menyasar dosen hingga ulama. Vaksinasi dilakukan secara bertahap sesuai dengan jumlah vaksin yang diterima.

"Tinggal guru, dosen terus kemudian ulama, ada beberapa yang belum. Vaksin untuk guru saat ini kita ambil 20 persen dari jumlah (vaksin) yang ada," terang dia.

Sementara itu, Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara, menjelaskan bahwa jumlah guru yang didaftarkan Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya untuk mendapatkan vaksin sekitar 25.422 orang. Jumlah tersebut terdiri dari guru jenjang SD dan SMP. 

"Dari jumlah sekian itu, sekitar 20 persen yang menjadi prioritas awal," kata Febri.

Sedangkan untuk lokasinya, kata Febri, vaksinasi guru dilaksanakan di puskesmas terdekat pada masing-masing sekolahnya. 

"Pelaksanaannya itu di puskesmas terdekat dari sekolah tempat yang bersangkutan mengajar," ujarnya.

Menurut dia, pelaksanaan vaksinasi bagi tenaga pengajar atau guru ini dilakukan secara bertahap. Namun, pihaknya memastikan ke depan seluruh guru di Surabaya akan menerima vaksin, sembari menunggu distribusi bantuan vial vaksin dari pemerintah pusat.

"Kemarin sudah dapat lagi sekitar 15 ribuan untuk menuntaskan vaksin lansia dosis kedua. Semakin cepat kami berusaha maksimal memberikan vaksin pada tahap kedua ini maka semakin cepat pula bantuan distribusi vaksin berikutnya dari pemerintah pusat," katanya.