Pembangunan Proyek PLTA Jatigede 2x55 MW Rampung, Target Beroperasi Juni Mendatang
JAKARTA - PT PLN (Persero) telah menyelesaikan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Jatigede berkapasitas 2×55 MegaWatt (MW) di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Hal ini merupakan wujud komitmen PLN dalam pengembangan energi hijau di Tanah Air, dengan memanfaatkan sumber energi terbarukan, khususnya air. Nantinya, PLTA ini ditargetkan dapat beroperasi komersial pada Juni 2024 mendatang.
Adapun sinkronisasi pertama PLTA Jatigede berhasil dilakukan ke sistem kelistrikan PLN pada Sabtu, 11 Mei 2024.
"Hadirnya PLTA ini meningkatkan bauran energi dari sumber energi baru terbarukan (EBT) sebesar 110 MW," ujar Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 16 Mei.
Darmawan mengatakan, PLTA Jatigede menjadi salah satu solusi penyediaan energi bersih bagi masyarakat. Dia mengklaim, pihaknya akan mengoptimalkan semua potensi energi hijau yang ada.
"Hal ini juga sejalan dengan komitmen kami mencapai NZE demi memastikan kehidupan yang lebih baik bagi generasi mendatang," katanya.
Lewat tahap sinkronisasi pertama ini, PLTA Jatigede dipastikan dapat beroperasi secara terkoordinasi dengan keandalan yang tinggi usai dilakukan hasil pengujian dan integrasi sistem pembangkit listrik dengan jaringan kelistrikan yang ada.
Baca juga:
Sementara itu, Pelaksana Harian (Plh) General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Tengah Kunto Nugroho menyebut, kesuksesan sinkronisasi pertama ini merupakan tahapan penting dalam pelaksanaan proyek ke depannya.
"Kami sangat antusias melihat capaian positif ini dan merupakan tonggak penting dalam menyediakan pasokan energi bersih dan berkelanjutan bagi masyarakat," tuturnya.
Sekadar informasi, proyek PLTA Jatigede yang berlokasi di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat itu sebelumnya telah melalui sejumlah tahapan penting.
Dengan demikian, untuk dapat beroperasi secara komersial, masih terdapat beberapa tahapan pengujian, seperti uji pembebanan, reliability run hingga memperoleh Sertifikat Laik Operasi (SLO).