Kementerian PUPR Bakal Perkenalkan Dua Program Ini di World Water Forum ke-10 Bali

JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyebut, program Pamsimas dan Sanimas bakal dihadirkan dalam penyelenggaraan World Water Forum ke-10 di Bali pada 18-25 Mei 2024.

"Pamsimas dan Sanimas merupakan program yang berperan penting bagi sanitasi dan ketersediaan air bersih di lingkungan masyarakat," tulis keterangan PUPR seperti dikutip dari akun Instagram resminya @kemenpupr, Senin, 13 Mei.

Adapun penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat atau Pamsimas merupakan salah satu program nasional yang mempu meningkatkan akses air minum dan sanitasi yang layak dengan pendekatan berbasis masyarakat.

Kegiatan Pamsimas pun meliputi pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) baru serta perluasan dan optimalisasi SPAM eksisting dengan modul sambungan rumah (SR).

"Program ini menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk mengadopsi gaya hidup bersih dan sehat, seperti memasak air sebelum diminum, membiasakan cuci tangan pakai sabun (CTPS) dan meninggalkan kebiasaan buruk buang air besar sembarangan (BABS)," katanya.

Sedangkan, sanitasi berbasis masyarakat atau Sanimas merupakan program untuk menyediakan prasarana air limbah bagi masyarakat di daerah kumuh padat perkotaan. Tujuannya untuk membuat dan memperbaiki sistem sanitasi yang telah ada, sehingga pencemaran lingkungan dapat terhindarkan.

Diketahui, kegiatan Sanimas meliputi pembangunan prasarana mandi dan cuci kakus (MCK), Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) komunal dan Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) kombinasi dengan MCK dan sambungan rumah (SR).

Diharapkan, Pamsimas dan Sanimas akan menjadi contoh baik untuk diadopsi oleh negara anggota World Water Council (WWC) di World Water Forum ke-10 di Bali.

"Dua program ini terbukti mampu membuka akses air bersih, khususnya di desa-desa dan menggerakkan banyak pihak, khususnya masyarakat," imbuhnya.

Sekadar informasi, World Water Forum ke-10 fokus membahas empat hal, yakni konservasi air (water conservation), air bersih dan sanitasi (clean water and sanitation), ketahanan pangan dan energi (food and energy security), serta mitigasi bencana alam (mitigation of natural disasters).

Sebanyak 244 sesi dalam forum tersebut diharapkan dapat memberikan hasil konkret mengenai pengarusutamaan pengelolaan air terpadu untuk pulau-pulau kecil atau Integrated Water Resources Management (IWRM) on Small Islands, pembentukan pusat keunggulan atau praktik terbaik untuk ketahanan air dan iklim atau Centre of Excellence on Water and Climate Resilience (COE), serta penetapan Hari Danau Sedunia.

Pemerintah Indonesia mengundang 43 duta besar dan empat organisasi internasional untuk turut berpartisipasi dan menyukseskan World Water Forum ke-10 yang akan digelar di Bali pada 18-25 Mei 2024.