Rumah Pemenangan Prabowo - Gibran Kebobolan: Dokumen Pilpres 2024 Lebih Penting Ketimbang TV 65 Inc
JAKARTA - Ketua Umum Prabowo Mania 08, Immanuel Ebenezer menyebut jumlah total kerugian akibat aksi pencurian yang terjadi di rumah pemenangan relawan Prabowo - Gibran di Menteng Jakarta Pusat, mencapai puluhan juta. Kerugian itu terdiri dari hilangnya sejumlah barang elektronik. Namun barang tersebut dianggap tidak terlalu penting mengingat hilangnya dokumen terkait Pilpres 2024.
"Barang yang hilang televisi 65 inc seharga 21 juta, alat podcast dan dokumen - dokumen dengan kisaran total puluhan juta. Yang paling penting dokumen politik kita, itu ruangan saya persis yang dibobol," kata Immanuel Ebenezer saat dikonfirmasi, Rabu, 17 April.
Immanuel mengatakan, barang - barang elektronik yang hilang tersebut merupakan alat kerja tim relawan pemenangan Prabowo - Gibran. Dia pun tidak mengetahui motif aksi pencurian itu secara pasti.
"Itu alat (podcast) perjuangan kita. Kalaupun dicuri tidak paham maksudnya apa," katanya.
Bahkan menurut Immanuel, dirinya juga merasa heran karena tidak ada pintu yang rusak karena aksi pencurian itu. Pelaku diketahui berhasil membobol ruang VIP.
"Tapi tidak ada yang rusak pintu - pintu. Tapi lemari sudah hancur berantakan. Ada tiga saksi yang diperiksa," ucapnya.
Perlu diketahui, rumah pemenangan relawan Prabowo - Gibran tersebut saat kejadian pencurian terjadi dalam kondisi kosong dari penghuni. Kantor tersebut kosong sejak 8 April 2024. Namun di lokasi tidak terdapat kamera CCTV.
"Itu problemnya, kita sempat tidak memasang CCTV. Itu jadi kendala," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, motif aksi pencurian di rumah pemenangan Prabowo - Gibran di Jalan Imam Bonjol No 25, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat masih menjadi teka - teki sejumlah pihak.
Pasalnya, di dalam lokasi kejadian tidak terdapat kamera CCTV minim kerusakan di bagian pintu utama dan pagar.
Pelapor kejadian bernama Agustin Lumban Gaol mengatakan, pihaknya tidak memasang cctv di bagian dalam rumah maupun di luar rumah pemenangan.
"Kalau di luar ada CCTV Polda Metro Jaya untuk mengatur jalan ya, sama Dinas Perhubungan. Waktu kejadian tidak ada orang sama sekali, satpam juga tidak ada," kata Agustin kepada VOI di lokasi kejadian, Selasa, 16 April, sore.