Wapres: Siklus Panen akan Membuat Harga Beras Kembali Stabil
JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengatakan siklus panen di sejumlah daerah penghasil beras di Indonesia memberi harapan untuk menstabilkan harga di pasaran yang saat ini fluktuatif.
"Kita harapkan bahwa sekarang sudah mulai ada panen di beberapa daerah. Kita harapkan tidak lama lagi harga beras akan stabil lagi," kata Wapres dikutip ANTARA, Kamis, 7 Maret.
Ia mengatakan fluktuasi harga beras di pasar domestik saat ini dipengaruhi oleh persediaan komoditas yang terbatas karena belum memasuki siklus panen.
"Soal beras saya kira saat itu memang masih sulit ya, karena memang belum panen," katanya.
Karena itu, pasokan beras yang cukup di pasaran diharapkan dapat memicu stabilitas harga di kisaran normal bagi kebutuhan masyarakat.
Kenaikan harga beras yang terjadi sejak empat bulan terakhir di sejumlah daerah sempat menyentuh harga Rp14.000 per kilogram untuk beras medium dan Rp18.000 per kilogram untuk beras premium.
Baca juga:
Beras dari Bulog dijual Rp51.000 per kemasan 5 kilogram atau setara dengan Rp10.200 per kilogram.
Sejumlah daerah penghasil beras yang saat ini mulai memasuki masa panen padi, di antaranya Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, dengan rata-rata produksi di kisaran tujuh ton per hektare.
Selain itu, Pemprov Jawa Barat memastikan stok beras akan mencukupi untuk kebutuhan selama Ramadhan dan Idul Fitri, yakni mencapai 107,4 ribu ton beras, dan rencananya ada tujuh kapal berisi 44.450 ton yang akan masuk ke Jabar pada Maret ini.
Selain itu, sejumlah lahan pertanian di Provinsi Kalimantan Timur juga mulai memasuki masa panen pada bulan ini.