NasDem: Pak Surya Paloh Seringkali Sampaikan Jangan karena Pemilu Bangsa Terpecah Belah
JAKARTA - Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya menyatakan pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh sudah biasa dan lazim terjadi.
"Pak Surya Paloh diundang oleh presiden Jokowi untuk makan malam. Pertemuannya biasa, sudah biasa, lazim dilakukan oleh Pak Surya dan Pak Jokowi," kata Willy dilansir ANTARA, Senin, 19 Februari.
Menurut dia, Surya Paloh merupakan sosok politikus yang terbuka dalam berkomunikasi dengan siapa saja.
Bahkan, pertemuan itu berbicara banyak hal tentang kebangsaan hingga situasi dinamika di Indonesia saat ini, disertai sajian berupa bakso dan mi goreng.
Pertemuan tertutup itu, lanjut Willy, berlangsung sekitar sejam dan harus dimaknai sebagai komunikasi yang dijalin Surya Paloh dengan semua pihak.
Baca juga:
- Klarifikasi Lurah Ancol Ejek PPSU "Miskin" Sampai Bikin Mogok Kerja: Bukan Menghina, Hanya Guyonan
- Hasto Sebut Kubu Ganjar-Mahfud Punya Kesamaan dengan Kubu AMIN di Pilpres 2024
- 130 WNI Masuk secara Ilegal Ditahan Imigrasi Malaysia
- Capres-Cawapres Diminta Tak Sebar Narasi Negatif soal Quick Count, Dugaan Kecurangan Selesaikan di Jalur Hukum
"Pak Surya seringkali menyampaikan, jangan karena pemilu, lalu kemudian negara dan bangsa kita porak poranda atau terpecah belah," tegasnya.
Willy menjelaskan pertemuan itu harus dilihat dalam perspektif komunikasi sebagai kunci dalam sebuah proses silaturahim antara kedua belah pihak, serta bagaimana saling memberikan pandangan satu sama lain.
"Dialog adalah sebuah medium, untuk kemudian saling memberikan pandangan dan tentu diskusi yang satu jam itu benar-benar melahirkan banyak hal," katanya.