Bicara soal Transisi Energi, Praktisi Migas Ini Ingatkan Gas Masih Jadi Jembatan

JAKARTA - Praktisi Minyak dan Gas (Migas), Widyawan Prawita Atmaja mengungkapkan peran sektor migas masih sangat dibutuhkan di tengah isu transisi energi yang sering disebutkan oleh bakal calon presiden Indonesia selama masa kampanye.

Wawan, sapaan Widyawan, mengatakan, dengan target Indonesia untuk keluar dari middle income trap,kebutuhan akan energi masih memegang peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi.

Wawan menegaskan pertumbuhan ekonomi di atas 6 persen tidak dapat dilakukan tanpa didukung oleh pemenuhan kebutuhan energi di tengah masyarkat.

"Kita akan masih membuthkan energi. Larinya ada kaitanya dengan energi transisi kita harus dalam konteks low carbon development. Energinya dibutuhkan jangan lupa gas itu jembatan dari energi fosil ke Energui Baru Terbarukan (EBT)," ujar Wawan dalam Media Briefing oleh Indonesia Petroleum Association (IPA), kamis 1 Februari.

Sebagai alat transisi energi, kata Wawan, gas tidak dilihat sebagai energi fosil melainkan sebagai carbon avoidance dari batu bara yang menghasilkan lebih banyak karbon.

Wawan juga menegaskan bahwa pertumbuhan ekonomi juga turut didukung oleh beberapa faktor, salah staunya faktor konsumsi dan investasi. Dikatkan Wawan, investasi yang datang dari dalam negeri masih belum cukup untuk menunjang pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Untuk itu dibutuhkan investasi dari luar negeri yang dapat mendukung target pertumbuhan ekonomi di atas 6 persen.

"Mau enggak mau harus ada kontribusi inevstasi dari luar dan kita punya sektor migas. Sayang sekali kalau ini tidak dilanjutkan," imbuh Wawan.

Ia juga tidak menampik fakta bahwa sektor migas merupakan urusan badan usaha yang melakukan investasi dan menanamk modalnya di sektor migas Indonesia. Namun demikian pemerintah memiliki peranan yang cukup krusial dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif bagi investor yang akan menanamkan modal di dalam negeri.

"Kan mereka (investor) melihat dari sumber daya dan kemudahan berusaha. Nah kita kalau di saat ini punya momentum, ada temuan-temuan yang besar khususnya dari gas jadi enggak bisa dipungkiri gas ini menajdi dominan," pungkas Wawan.