Laba Bank Mandiri Naik 33,7 Persen Raup Rp55,1 Triliun di 2023
JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) mencatatkan laba bersih secara konsolidasi sebesar Rp55,1 triliun menjadi 33,7 persen secara tahunan atau year on year (yoy) sepanjang 2023. Angka ini didukung dari pendapatan bunga bersih yang tumbuh 9,08 persen (yoy) menjadi Rp9,89 triliun.
Adapun sepanjang 2023, Bank Mandiri menorehkan penyaluran kredit sebesar Rp1.398,1 triliun, naik 16,3 persen (yoy) melampaui pertumbuhan kredit industri yang sebesar 10,38 persen (yoy).
Hal tersebut didukung dari kenaikan total aset Bank Mandiri mencapai Rp2.174,2 triliun di akhir 2023, naik 9,12 persen (yoy) dibandingkan dari tahun sebelumnya sebesar Rp1.992,5 triliun.
Sementara itu, Bank Mandiri mencatatkan dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp1.577 triliun atau naik 5,78 persen (yoy), dengan rasio dana murah atau current account savings account (CASA) 79,4 persen.
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menjelaskan dengan strategi bisnis yang konsisten untuk fokus pada pertumbuhan bisnis berbasis ekosistem serta didukung dengan strategi digitalisasi, Bank Mandiri berhasil melewati tahun 2023 dengan mencetak pertumbuhan kinerja gemilang.
"Sepanjang tahun 2023, perseroan mampu membukukan laba bersih sebesar Rp 55,1 triliun, tumbuh 33,7 persen secara year on year (yoy). Perolehan laba tersebut juga menjadi yang terbesar sejak Bank Mandiri didirikan 25 tahun lalu," jelasnya Rabu 31 Januari 2024.
Darmawan menjelaskan capaian kinerja signifikan tersebut selaras dengan kondisi ekonomi yang secara nasional masih resilien menghadapi volatilitas pada 2023.
“Dari berbagai tantangan yang ada di tahun 2023, kondisi ekonomi Indonesia masih resilien didorong peningkatan konsumsi rumah tangga, investasi, dan inflasi yang masih terjaga. Di sisi lain ruang kinerja fiskal Indonesia masih besar untuk dapat terus mendukung perekonomian,” terangnya.
Darmawan melanjutkan dengan strategi yang tepat untuk menghasilkan pertumbuhan bisnis berkelanjutan Bank Mandiri mampu meningkatkan pertumbuhan volume bisnis pada seluruh segmen.
Menurut Darmawan pertumbuhan kredit yang impresif terjadi di seluruh segmen, salah satunya didominasi oleh kredit korporasi yang mencapai Rp490 triliun pada akhir 2023, tumbuh 18,3 persen (yoy).
Selain itu, kredit komersial juga menorehkan kinerja positif dengan pertumbuhan tertinggi dibanding segmen lain yaitu sebesar 21,2 persen (yoy) menjadi Rp238 triliun di akhir 2023.
Baca juga:
"Dalam menjaga momentum pertumbuhan ekonomi, Bank Mandiri berkomitmen untuk bersama-sama mendorong keberlanjutan ekonomi di sektor-sektor potensial pada masing-masing wilayah termasuk segmen SME (small medium enterprise) dan Mikro,”ucapnya.
Adapun, segmen SME tumbuh mencapai 14 persen (yoy) menjadi Rp77 triliun. Selanjutnya segmen mikro tumbuh mencapai 10,4 persen (yoy) menyentuh Rp168 triliun.
Pertumbuhan ini juga diimbangi dengan kualitas aset yang terus membaik. Per akhir 2023, rasio Non Performing Loan (NPL) Bank Mandiri secara bank only berhasil turun sebesar 86 basis poin (bps) secara (yoy) ke level 1,02 persen. Meski NPL relatif menurun, perseroan tetap menjaga rasio pencadangan (NPL coverage ratio) di level konservatif yakni sebesar 384 persen.
“Kinerja keuangan Bank Mandiri sepanjang tahun 2023 menunjukkan momentum yang baik dan on track serta diikuti dengan penerapan prinsip kehati-hatian yang matang, terlihat dari kualitas aset yang terus mengalami perbaikan. Kami optimis di 2024 ruang pertumbuhan kinerja masih terbuka, ”imbuhnya.