Atikoh Ungkap Masih Ada Perusahaan yang Hanya Formalitas Terima Kerja Difabel
PROBOLINGGO - Istri capres Ganjar Pranowo, Siti Atikoh, menyebut masih ada kelompok difabel yang mengeluhkan masih adanya perusahaan yang hanya formalitas mempekerjakan mereka. Ada juga yang tidak dipekerjakan setara pekerja lain.
Hal ini disampaikan Atikoh saat hadir di Akas Garage, Kota Probolinggo, Jawa Timur, Kamis, 25 Januari. Awalnya Atikoh menyebut di lapangan masih sedikit kelompok difabel yang dipekerjakan di perusahaan maupun instansi.
“Dari sisi pekerjaan masih sedikit sekali, sekitar lima persen dari teman-teman itu yang bisa diterima di perusahaan atau instansi. Secara undang-undang itu dua persen, ya, tapi yang sudah diusahakan lima persen. Tapi, riilnya tidak seperti itu,” kata Atikoh di hadapan warga.
“Dan ketika sudah bekerja pun itu tidak dipekerjakan setara. Semacam untuk formalitas bahwa perusahaan sudah menerima teman-teman difabel,” sambungnya.
Atikoh menyebut kondisi ini jadi perhatian pasangan calon nomor urut tiga, Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Salah satunya dengan memberikan pendampingan sehingga kelompok difabel bisa dijembatani kebutuhannya.
Selain itu, untuk kelompok difabel juga akan disiapkan mengikuti program Satu Keluarga, Satu Sarjana. “Mereka memiliki hak yang sama terkait akses pendidikan,” tegasnya
Baca juga:
“Apabila teman-teman difabel memiliki kapasitas untuk mengakses pendidikan di perguruan tinggi ini pasti akan terbuka. Sehingga dibutuhkan sekali energi kemudian semangat dari teman-teman agar kita setara dalam pendidikan,” imbuhnya.
Ganjar-Mahfud juga disebut Atikoh akan berupaya membangun lingkungan inklusi di sekolah. Karena masih banyak peserta didik yang kadang tak bisa berempati.
“Saya akan membersamai teman-teman semua menyerap aspirasi dan berjuang bersama agar teman-teman mendapatkan kesetaraan baik dari sisi infrastruktur, aksesbilitas, pekerjaan dan akses lainnya. Termasuk akses yang dibutuhkan adalah banyak teman-teman yang belum mendapatkan manfaat yang diberikan pemerintah,” pungkas Atikoh.