Anies Baswedan Klaim Satu-satunya Gubernur Jakarta dalam Sejarah Paling Banyak Berikan Izin Rumah Ibadah

JAKARTA - Calon presiden nomor urut satu Anies Baswedan mengkalaim bahwa dirinya paling banyak memberikan izin mendirikan tempat ibadah selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. 

Hal itu disampaikan Anies menanggapi pertanyaan calon presiden nomor urut dua Prabowo Subianto soal persekusi minoritas termasuk kesulitan dalam membangun tempat ibadah. 

"Dan kalau boleh saya laporkan, dalam sejarah gubernur Jakarta yang paling banyak memberikan izin rumah ibadah adalah gubernur Anies Baswedan termasuk ketika umat Islam mau mendirikan masjid dan tidak bisa mendapat izinnya," jelas Anies dalam debat perdana yang digelar di Kantor KPU, Jakarta, Selasa, 11 Desember.

Anies bercerita, saat menjabat Gubernur DKI Jakarta ada begitu banya izin-izin gereja yang mandeg. Bahkan sudah lebih dari 30 sampai 40 tahun.

"Dan tuntas dibereskan. Antrean yang amat panjang yang tidak pernah selesai dan kemudian banyak kelompok agama dari mulai Hindu, Kristen yang mengalami kesulitan mendirikan tempat ibadah mereka menerima izin tempat ibadah dan mereka bisa beribadah dengan baik," klaim Anies.

Anies menambahkan, dirinya turun langsung ketika mendengar keluhan warga soal perizinan rumah ibadah yang dipersulit. Dengan bicara, masalah-masalh ini bisa rampung.

"Saya bicara ketika umat Kristen memiliki gereja tidak bisa mendapatkan izin dari masyarakat saya bicara dan semuanya akhirnya mendapatkan izin untuk bisa beribadah," tutup Anies. 

Dalam Pilpres 2024, debat capres-cawapres digelar sebanyak 5 kali. Debat pertama, ketiga, dan kelima merupakan debat khusus capres. Sementara, debat kedua dan keempat merupakan debat khusus cawapres. Debat perdana berlangsung Selasa, 12 Desember di halaman kantor KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat. Debat dijadwalkan berlangsung mulai pukul 19.00 WIB.

Tema debat perdana mengangkat tema hukum dan HAM, pemerintahan, pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, peningkatan layanan publik, dan kerukunan warga. Sementara, debat kedua yang digelar Jumat, 22 Desember 2023 mengangkat tema ekonomi kerakyatan, ekonomi digital, keuangan, investasi, pajak, perdagangan, pengelolaan APBN/APBD, infrastruktur, dan perkotaan.

Debat ketiga pada Minggu, 7 Januari 2024 bertemakan pertahanan, keamanan, hubungan internasional, dan geopolitik. Debat keempat pada Minggu, 21 Januari 2024 bertema pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam (SDA), lingkungan hidup, energi, pangan, agraria masyarakat adat dan desa.

Selanjutnya, debat kelima atau terakhir yang digelar, Minggu, 4 Februari 2024 yang mengangkat tema kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, teknologi informasi, kesehatan, ketenagakerjaan, SDM, dan inklusi. Dalam pelaksanaannya, debat akan berlangsung selama 150 menit. Khusus sesi debat berjalan selama 120 menit, dan 30 menit sisanya tayangan iklan. Debat terbagi dalam enam segmen.

Segmen pertama pembukaan, pembacaan tata tertib, penyampaian visi misi dan program kerja. Segmen kedua dan ketiga pendalaman visi misi dan program kerja. Di sana akan ada pertanyaan dan interaksi di antara pasangan calon dengan pasangan calon yang lain. 

Segmen keempat dan kelima tanya jawab dan tanggapan. Di sana akan ada proses interaksi, tanggapan, lontaran pertanyaan dari pasangan calon dan direspons oleh pasangan calon yang lain. Segmen yang keenam penutup.