PPA Siapkan Dana Rp2 Triliun Perkuat Permodalan untuk Revitalisasi dan Restrukturisasi di 2024
JAKARTA - PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) berencana siapkan dana sebesar Rp2 triliun untuk pembiayaan dan investasi pada 2024.
Dana tersebut akan digunakan untuk beberapa perusahaan BUMN di bawah kelolaan PPA dalam hal pembiayaan dan pengelolaan aset.
Direktur Utama PT Perusahaan Pengelola Aset, Avianto Istihardjo menyampaikan tujuan penggunaan dana pada tahun depan untuk kebutuhan modal untuk revitalisasi dan restrukturisasi BUMN dan memperkuat struktur permodalan jangka menengah hingga panjang.
"Sesuai rencana dalam kerja yang diusulkan tahun depan PPA total pendanaan sebesar Rp2 triliun," jelasnya kepada awak media, Senin 11 Desember.
Avianto menyampaikan PPA juga memiliki berbagai sumber pendanaan yang beragam seperti pinjaman bank dan menerbitkan surat berharga komersial (SBK).
"Kami akan tetap kombinasikan opsi pendanaan yang paling baik dari beberapa sumber pendanaan seperti perbankan dan kami akan tetap jalin kerja sama yang baik dengan Himbara maupun bank swasta serta penerbitan obligasi," tuturnya.
Namun, Avianto enggan menjelaskan lebih detail kapan obligasi tersebut diterbitkan dan besaran kupon yang akan ditawarkan.
Avianto menyampaikan, pendanaan di tahun depan juga akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan modal untuk revitalisasi dan restrukturisasi BUMN.
Adapun hingga saat ini terdapat 15 BUMN yang harus kembali disehatkan.
"PPA juga berikan pinjaman dan dana talangan bagi BUMN untuk restrukturisasi untuk berbagai kebutuhan. Sehingga harapan kedepannya (BUMN) dapat lebih sehat. (Penerbitan obligasi) tahun depan juga ada yang dialokasikan ke BUMN, salah satu yang cukup besar yakni untuk PT Persero Batam," tuturnya.
Baca juga:
Menurut Avianto, dana investasi untuk PT Persero Batam akan digunakan untuk pembangunan fasilitas infrastruktur pelabuhan peti kemas di Batam dan PPA akan menyalurkan investasi sesuai dengan pilar bisnis perusahaan antara lain melalui restrkturisasi dan revitalisasi.
"PPA memberikan pinjaman atau dana talangan kepada BUMN agar mereka melakukan restrukturisasinya untuk berbagai macam kebutuhan," jelasnya.
Sebelumnya, PPA telah memberikan pembiayaan kepada Garuda dan Citilink sejumlah Rp1,1 triliun.
PPA juga telah mengakuisisi NPL Bank Muamalat dan Bukopin masing-masing Rp10 triliun dan Rp1,3 triliun.